IHSG Anjlok 1,82 Persen di Akhir Sesi I, Deretan Saham Ini Justru Melesat

Bisnis.com,18 Jun 2021, 12:19 WIB
Penulis: Ika Fatma Ramadhansari
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau anjlok pada penutupan perdagangan sesi I di akhir pekan, Jumat (18/6/2021) meninggalkan level 6.000.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.30 WIB IHSG terpantau parkir pada posisi 5.958,02 di akhir sesi I, terkoreksi 1,82 persen atau 110,43 poin. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam rentang 5.944,46-6.069,96.

Mayoritas saham terpantau melemah yaitu sebanyak 466 saham. Sedangkan 67 saham menopang pergerakan indeks alias menguat dan 98 saham tidak bergerak dari posisi sebelumnya.

Hingga siang ini telah dibukukan total transaksi sebesar Rp8,66 triliun, dengan aksi jual bersih atau net sell investor asing senilai Rp106,49 miliar.

Di tengah pelemahan indeks siang ini, saham PT Limas Indonesia Makmur Tbk. (LMAS) justru memimpin jajaran top gainers dengan kenaikan nilai saham 34,72 persen atau 25 poin ke level 97.

Menyusul di bawahnya saham PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk. (PORT) yang sahamnya melesat 25,00 persen atau 200 poin ke level 1.000.

Selain itu juga ada saham ATIC yang melonjak 24,83 persen, BINA naik 24,70 persen, ASPI naik 18,87 persen, dan BOLA yang melonjak 16 persen.

Sementara itu di jajaran top losers, saham PPGL memimpin pelemahan dengan turun 8,54 persen, atau 7 poin ke posisi 75.

Kemudian di posisi selanjutnya terdapat saham MPOW yang melemah 7,0 persen, CASS turun 6,11 persen, SMKL turun 6,99 persen, IFSH turun 6,98 persen, dan MBSS yang turun 6,97 persen.

Sebelumnya, Direktur PT MNC Asset Management Edwin Sebayang menyampaikan setelah pasar reda dengan teka-teki suku bunga The Fed, Dow Jones turun -0,62 persen, dan EIDO turun -0,56 persen.

Di sisi lain, fokus perdagangan Jumat ini tertuju atas tumbangnya harga beberapa komoditas di antaranya timah turun cukup tajam -3,19 persen, emas -2,11 persen, nikel -2,02 persen, dan minyak -1,51 persen, sehingga saham dibawah komoditas berpotensi berjatuhan.

"Faktor eksternal seperti harga komoditas akan menjadi salah satu penghalang IHSG untuk rebound," paparnya, Jumat (18/6/2021).

Hal lain yang menjadi penghalang adalah adanya kenaikan cukup tajam penderita Covid-19 yang dalam waktu 1 hari bertambah menjadi 12.600-an kasus dari sebelumnya 9.900-an kasus.

Edwin memprediksi hari ini IHSG bergerak di rentang 6.022-6.114 dan rupiah Rp14.275-Rp14.410 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini