Keselamatan Transportasi: Aptrindo Soroti Isu Klakson Telolet

Bisnis.com,18 Jun 2021, 16:16 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Om Telolet Om. /Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Klakson telolet sempat viral pada akhir 2016. Namun ternyata fenomena bunyi klakson yang mendunia ini menjadi satu penyebab kerusakan pada kendaraan yang berpotensi menyebabkan kecelakaan.

DPD Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jateng & DIY menyuarakan dan mengingatkan kembali anggotanya agar tidak menggunakan klakson telolet yang banyak menjadi penyebab kebocoran udara pada air tank.

Wakil Ketua Bidang Sarana & Prasarana Angkutan DPD Aptrindo Jateng & DIY Yanuar Iswara menjelaskan klakson telolet selanjutnya bisa menyebabkan rem blong. Dia pun meminta anggotanya agar memasang Rear Underrun Protector ( RUP ) guna meminimalisir terjadinya korban jika terjadi kasus kecelakaan tabrak belakang.

Himbauan tersebut menyusul permintaan Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono agar mengutamakan memasang terlebih dahulu rear, underrun protector. KNKT meminta aptrindo tak usah berdebat soal ukuran atau desainnya tetapi yang terpenting melakukan hal yang bisa menahan kendaraan yang menabrak dari belakang agar tidak masuk ke kolong truk dan bisa menghidupkan air bag kendaraan setelah terbentur.

"Kami akan senantiasa mengingatkan kepada anggota soal keselamatan dengan melakukan hal-hal konkret agar tidak terjadi kasus konyol yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain pada akhirnya,” katanya, Jumat (18/6/2021).

Diketahui selama ini Aptrindo Jateng & DIY memang paling intens berhubungan dengan KNKT dan selalu mendengar, mendukung dan mengimplementasikan segala rekomendasi dari KNKT soal keselamatan di jalan. Menurutnya, dengan adanya penghargaan yang diberikan oleh KNKT pada akhir 2020 kepada Aptrindo Jateng & DIY sebagai salah satu pelopor keselamatan angkutan jalan membuat pihaknya punya tanggung jawab moril sangat berat untuk senantiasa menomersatukan faktor keselamatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini