IHSG Berpeluang Menguat Jika..., Cek Rekomendasi MNC Sekuritas

Bisnis.com,21 Jun 2021, 07:09 WIB
Penulis: Ika Fatma Ramadhansari
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (14/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – MNC Sekuritas memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang untuk menguat selama bergerak di atas support tertentu pada awal pekan, Senin (21/6/2021).

Tercatat, IHSG parkir di zona merah di akhir perdagangan Jumat (18/6/2021), anjlok 1,26 persen atau 76,48 poin ke level 5.991,97. Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 5.944,46-6.069,96.

Berdasarkan riset harian MNC Sekuritas, posisi IHSG sudah menembus MA20 dan MA60-nya. MNC Sekuritas memperkirakan, pergerakan IHSG saat ini akan membentuk wave (E) ke rentang area 5,820-5,900 sekaligus menguji MA200.

“Selama IHSG masih bergerak di atas support 5.742 maka kami perkirakan IHSG berpeluang menguat menguji resistance 6.134 dan 6.200,” tulis riset harian MNC Sekuritas dikutip Senin (21/6/2021).

Berikut ini sejumlah saham yang direkomendasikan oleh MNC Sekuritas:

TLKM - Buy on Weakness (3.350)

Pada perdagangan pekan kemarin (18/6), TLKM ditutup cenderung datar di level 3.350 dan tertahan oleh MA20-nya. Diperkirakan, saat ini pergerakan TLKM sedang membentuk wave (E) dari wave [X]. Hal ini berarti, TLKM masih berpeluang terkoreksi dan dapat dimanfaatkan sebagai buy on weakness. Selama tidak terkoreksi ke bawah 3,130, maka TLKM berpeluang untuk menguat kembali.

UNTR - Buy on Weakness (22.775)

UNTR ditutup menguat cukup signifikan sebesar 3,5 persen ke level 22.775 pada perdagangan akhir pekan kemarin (18/6) dan diiringi dengan tekanan beli yang cukup besar. Diperkirakan, pergerakan UNTR saat ini sedang berada di awal wave [c] dari wave B, sehingga UNTR berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji area resistensi terlebih dahulu.

BTPS - Buy on Weakness (2.830)

Pekan kemarin (18/6), BTPS ditutup terkoreksi cukup signifikan sebesar 3,4 persen ke level 2.830 dengan munculnya tekanan jual. Diperkirakan, posisi BTPS saat ini sedang berada di akhir wave 2 dari wave (C). Hal ini berarti, koreksi BTPS akan relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali selama BTPS tidak terkoreksi ke bawah 2.600.

JPFA - Sell on Strength (1.915)

JPFA ditutup terkoreksi sebesar 2 persen ke level 1.915 dan diiringi oleh tekanan jual yang cukup besar. Saat ini, posisi JPFA diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave Y dari wave (A), dimana hal ini berarti JPFA masih rawan untuk terkoreksi kembali.

Adapun level koreksi JPFA berada pada level 1.700-1.840, wave Y sendiri terkonfirmasi bila JPFA tidak mampu bergerak ke atas level resistance 2.220 dan terkoreksi ke bawah 1.860.

Sell on strength pada area 1.945-2.020.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini