Hong Kong Longgarkan Aturan Karantina untuk Pendatang dari Tiga Negara Ini

Bisnis.com,21 Jun 2021, 13:29 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Pemandangan Pelabuhan Victoria di Hong Kong terlihat dari The Peak, foto file Agustus 2017./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Hong Kong akan mempersingkat waktu karantina bagi pendatang dari sejumlah negara menjadi tujuh hari, asalkan mereka telah mendapat vaksinasi penuh.

Pendatang dari Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada. Karantina ini juga hanya berlaku untuk mereka yang mendapat hasil tes antibodi positif.

Dilansir Bloomberg dari South China Morning Post, kebijakan ini akan diumumkan oleh Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam pada briefing Senin sore (21/6/2021). Ini akan menjadi menandai pelonggaran signifikan setelah Hong Kong sebelumnya menerapkan karantina paling ketat di dunia.

Yang saat ini berlaku, Hong Kong menerapkan karantina wajib hingga 21 hari bagi seluruh pendatang yang masuk wilayah ini.

Pekan lalu, Bloomberg melaporkan bahwa rencana pelonggaran karantina, yang telah direkomendasikan oleh panel penasihat pemerintah awal bulan ini, telah disetujui oleh pemerintah.

Negara-negara yang saat ini diklasifikasikan sebagai "risiko tinggi" termasuk Singapura, Jepang, Prancis, Jerman, dan Italia. Pendatang dengan divaksinasi lengkap yang datang dari tempat-tempat ini harus dikarantina selama 14 hari di hotel.

Lam akan berbicara pada konferensi pers yang dijadwalkan pukul 3 sore waktu setempat, menurut pernyataan pemerintah.

Rencana itu akan menjadi langkah paling signifikan kota ini untuk melonggarkan pembatasan telah mengancam statusnya sebagai pusat keuangan dunia, karena ekonomi barat utama terbuka dan Saingan terdekatnya, Singapura, terus memacu program vaksinasinya.

Karantina saat ini telah menjadi sumber kemarahan publik. Wisatawan harus memesan kamar hotel mereka sendiri. Dan ketersediaan kamar jauh berkurang selama periode musim panas.

Di Hong Kong, orang yang divaksinasi lengkap juga diharuskan menjalani karantina di fasilitas pemerintah jika mereka melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, bahkan jika mereka dites negatif.

Dengan penyerapan vaksin yang lambat di tengah ketidakpercayaan yang meluas terhadap pemerintah yang didukung Beijing. Penduduk terus menyerukan agar aturan ketat dilonggarkan bagi orang yang telah divaksinasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini