Realisasi Belanja Daerah Bali Baru 26 Persen

Bisnis.com,21 Jun 2021, 10:17 WIB
Penulis: Luh Putu Sugiari
Foto udara kegiatan Yoga bersama saat perayaan Hari Yoga Internasional 2021 di Pulau Nusa Dharma, Nusa Dua, Badung, Bali, Minggu (20/6/2021). Kegiatan itu diselenggarakan untuk memasyarakatkan dan mempromosikan manfaat yoga bagi tubuh sekaligus mengenalkan Pulau Nusa Dharma sebagai pulau yoga dan meditasi yang diharapkan dapat mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan di kawasan The Nusa Dua./Antara-Fikri Yusuf.

Bisnis.com, DENPASAR - Pemerintah Provinsi Bali baru merealisasikan belanja daerah pada Juni 2021 sebesar 26 persen dari jumlah anggaran senilai Rp8 triliun.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah ( BPKAD) Bali Dewa Tagel Wirasa mengatakan pihaknya telah melakukan upaya percepatan penyerapan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Semesta Berencana Provinsi Bali, dengan target pada akhir Juni realisasinya mencapai 30 - 40 persen.

Upaya percepatan juga dilakukan dengan mengajukan permohonan pencairan dana yang sumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahap pertama kepada pemerintah pusat senilai Rp23 miliar, yang sebelumnya sudah diterima Rp12 miliar. Sehingga total pencairan DAK tahap pertama senilai Rp35 miliar dari pemerintah pusat.

"Kami harap percepatan yang dilakukan ini mampu mengoptimalkan penyerapan anggaran belanja daerah Bali," tuturnya saat dihubungi Bisnis, Minggu (20/6/2021).

Lebih lanjut, program fisik yang memiliki alokasi belanja tinggi sudah mulai dilaksanakan dengan porsi anggaran 25 persen dari total belanja, hal ini dinilai mampu mendorong percepatan realisasi belanja daerah.

Seperti misalnya pembangunan shortcut ruas Jalan Singaraja - Mengwitani, pelabuhan segitiga Sanur-Nusa Penida, penataan Kawasan Suci Besakih, pemeliharaan jalan, pembangunan sejumlah sekolah, hingga pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung.

"Semua yang kami lakukan ini sebagai langkah percepatan yang sudah sesuai arahan pimpinan, dan sejalan dengan kebijakan Kemendagri," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini