Bisnis.com, JAKARTA - Calon emiten PT Bank Multiarta Sentosa menetakan harga penawaran umum saham perdana sebesar Rp3.360 setiap saham.
Dalam prospektus ringkas yang dipublikasikan hari ini (23/6/2021), Bank Mas akan melepas sebesar 186.176.500 saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp1.000 setiap saham, atau sebesar 15% dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum saham perdana.
Harga penawaran ditetapkan sebesar Rp3.360, sehingga Bank Mas berpotensi meraih dana segar dari aksi IPO ini sekitar Rp625,55 miliar.
"Dana yang diperoleh dari penawaran umum saham perdana setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham, akan digunakan untuk penguatan modal perseroan sebagaimana disyaratkan dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum," tulis manajemen dalam prospektus.
Secara rinci, dana tersebut dialokasikan untuk sekitar 85% digunakan untuk penyaluran kredit, sisanya sekitar 15% untuk pengembangan digital banking yang rencananya akan dilaksanakan pada 2021 dan 2022.
Perseroan juga akan melaksanakan program alokasi saham karyawan (Employee Stock Allocation atau ESA). Direksi Bank Mas menetapkan untuk mengalokasikan sebesar 1.266.800 saham atau sebesar 0,68% dari jumlah saham yang dikeluarkan dalam penawaran umum perdana saham perseroan.
Bersamaan dengan penawaran umum saham perdana, perseroan juga menerbitkan sejumlah 186.176.500 juta waran seri I atau sebesar 17,65% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum saham perdana ini disampaikan.
Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham yang ditawarkan. Setiap 1 saham yang ditawarkan berhak memperoleh 1 waran seri I, di mana setiap 1 waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham perseroan yang dikeluarkan dari portepel dengan harga pelaksanaan sebesar Rp3.500. Sehingga nilai hasil pelaksanaan Waran Seri I sebanyak-banyaknya sebesar Rp651,62 miliar.
Masa penawaran umum dijadwalkan pada 24-28 Juni 2021. Tanggal penjatahan pada 28 Juni 2021, distribusi saham secara elektronik pada 29 Juni 2021. Selanjutnya, tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada 30 Juni 2021.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek PT BCA Sekuritas.
Saat ini Bank Mas dimiliki oleh PT Danabina Sentana sebesar 70%, PT Multi Anekadana Sakti 25%, dan PT Halim Sakti 5%. Setelah penawaran umum saham perdana dan pelaksanaan ESA, susunan kepemilikan sahamnya menjadi PT Danabina Sentana sebesar 59,50%, PT Multi Anekadana Sakti sebesar 21,25%, PT Halim Sakti sebesar 4,25%, masyarakat sebesar 14,90%, dan karyawan 0,10%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel