Cantik Lewat Suntikan DNA Ikan Salmon Tidak Sembarangan, Ini Kata Ahli

Bisnis.com,24 Jun 2021, 12:17 WIB
Penulis: Janlika Putri Indah Sari
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Yulia Siskawati. /Bisnis.com-Janlika

Bisnis.com, JAKARTA—Perawatan kulit wajah yang menggunakan ekstrak DNA ikan salmon kini menjadi begitu populer di Asia.

Di Indonesia, DNA Ikan salmon juga mulai ramai digunakan oleh para kalangan selebritas papan atas. DNA Ikan salmon hadir secara topikal atau injeksi untuk kecantikan kulit. Rejuran Healer salah satu treatment metode injeksi yang kini ditawarkan klinik kecantikan.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Yulia Siskawati menjelaskan Rejuran Healer menggunakan ekstrak DNA ikan salmon yang kemudian akan difragmentasikan menjadi Polynucleotides (PN).

“PN ini bersumber dari fregmen sel benih spermatozoa ikan salmon. Fragmen ini mirip dengan fragmen DNA manusia yang merangsang regenerasi sel. Oleh karean itu, sel tersebut adalah yang paling cocok untuk memulihkan kondisi kulit yang mulai rusak karena penuaan,” paparnya secara virtual pada acara ZAP Premiere Virtual Media Meet Up: Salmon DNA Bikin Awet Muda, Kamis (24/6/2021).

Karena manfaat tersebut, pamor DNA ikan salmon menanjak di industri kecantikan. Namun, untuk mendapatkan manfaat luar biasa dari suntikan DNA ikan salmon tidak sembarangan.

Yulia mengatakan ada beberapa kondisi seseorang yang tidak bisa menerima treatmen ini. Seseorang yang sedang hamil tidak dianjurkan. Itu karena untuk mencegah hal yang berbahaya terjadi pada bayi di dalam kandungan. Oleh karena itu, ibu yang sedang hamil disarankan untuk menundanya sampai fase kehamilan selesai.

Kemudian, kondisi lain yang tidak diperbolehkan yaitu seseorang yang punya riwayat alergi ikan, seseorang dengan keadaan autoimun, dan juga sedang dalam keadaan infeksi atau peradangan.

Khusus bagi penderita alergi ikan, mereka harus mencari tahu dulu apakah pada ikan salmon bereaksi atau hanya alergi pada ikan tertentu saja.

“Pada kondisi seseorang dengan kriteria tersebut tidak akan di beri izin oleh ahli medis untuk mencegah dampak yang buruk bagi kesehatan. Pasien disarankan terlebih dahulu konsultasi dengan pihak terkait agar mengetahui apakah kondisinya layak menerima suntikan atau tidak, dan tentunya agar lebih aman,” tutup Yulia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini