Menkes Usulkan Paket Two in One: Beli Asuransi Bonus Vaksin

Bisnis.com,24 Jun 2021, 09:52 WIB
Penulis: Wibi Pangestu Pratama
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas, Senin (10/05/2021), di Jakarta - Humas Setkab/Rahmat

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengusulkan adanya paket two in one, yakni bonus vaksin bagi masyarakat yang membeli asuransi sebagai salah satu strategi percepatan vaksinasi.

Hal tersebut disampaikan oleh Budi dalam sambutannya di peresmian Sentra Vaksinasi Covid-19 Bersama Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Kamis (24/6/2021). Sentra vaksinasi itu berlokasi di Lakespra TNI AU dan Hall Basket Plaza Festival, Jakarta.

Vaksinasi di Lakespra TNI AU berjalan pada 18–30 Juni 2021 dan di Hall Basket Plaza Festival pada 23 Juni–3 Juli 2021. Sentra vaksinasi tersebut akan melakukan vaksinasi untuk lebih dari 11.000 orang, dengan kapasitas 500 vaksinasi per hari.

Budi menyatakan bahwa pihaknya mendorong AAUI untuk membuka sentra vaksinasi hingga akhir tahun dan di berbagai wilayah, agar bisa mempercepat vaksinasi bagi masyarakat. Dia pun menjanjikan bahwa Kementerian Kesehatan akan menyediakan vaksin jika program itu terus berjalan.

Selain itu, Menkes menyarankan adanya paket penawaran khusus dari industri asuransi agar menarik minat masyarakat dalam mengikuti vaksinasi. Penawaran itu misalnya dengan memberikan bonus vaksin bagi masyarakat yang membeli asuransi.

"Mungkin nanti bisa memfasilitasi nasabah, keluarga nasabah, dengan paket two in one, sekalian dapat polis dan vaksin, jadi yang mau divaksin bisa dipercepat [proses pembelian asuransinya]. Bahkan calon nasabah yang belum beli asuransi pun bisa diberi vaksin dulu," ujar Budi pada Kamis (24/6/2021).

Menurutnya, percepatan vaksinasi Covid-19 merupakan amanat langsung dari Presiden Joko Widodo. Kementerian Kesehatan pun memikul dua amanat lainnya, yakni penanganan pandemi Covid-19 dan reformasi sektor kesehatan.

Proses vaksinasi harus menyasar 181,5 juta penduduk di atas usia 18 tahun. Menurut Budi, penyuntikan dua dosis vaksin bagi setiap orang membuat kebutuhan vaksin untuk mencapai target itu adalah 363 juta dosis.

Dalam enam bulan pertama tahun ini, Indonesia mendapatkan 75 juta dosis vaksin dari lima negara yang memproduksi vaksin, ketika barang tersebut menjadi kebutuhan seluruh dunia. Oleh karena itu, dibutuhkan 290 juta dosis vaksin pada semester kedua.

"Untuk mempercepat, vaksinasi harus naik sampai dua juta suntikan per hari, dibandingkan kemarin sudah mencapai 700.000 per hari. Mungkin hanya tiga atau empat negara yang [jumlah penyuntikan vaksin] sampai di atas 500.000 dosis per hari," ujar Budi.

Ketua Umum AAUI Hastanto Sri Margi Widodo menyatakan pihaknya merespons baik usulan Menkes tersebut. Pengurus AAUI pun akan mengupayakan kerja sama dengan berbagai pihak agar vaksinasi bisa dilakukan lebih luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini