Covid-19 Surabaya Menimpa Anak-Anak, Ini Pesan untuk Orang Tua

Bisnis.com,24 Jun 2021, 17:02 WIB
Penulis: Peni Widarti
Anak-anak bermain sepeda di depan spanduk gerakan pencengahan Covid-19./Antara-Syifa Yulinnas.

Bisnis.com, SURABAYA — Pemerintah Kota Surabaya meminta para orang tua untuk disiplin protokol kesehatan termasuk pada anak mengingat sudah banyak ditemukan kasus Covid-19 terjadi pada usia anak-anak.

Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan rata-rata kasus aktif pada anak usia 0 - 12 tahun terpapar virus dari orang tuanya. Diperkirakan orang tua tersebut tidak disiplin prokes setelah pulang dari kerja atau luar.

“Kalau anak usia 0 - 12 tahun ini bisa dari orang tua yang mungkin saat keluar lalu pulang tidak langsung membersihkan diri tetapi langsung menyentuh anaknya. Ini berdasarkan hasil tracing dari rekan-rekan dinas kesehatan di lapangan,” jelasnya, Kamis (24/6/2021).

Sementara, lanjut Febri, untuk anak usia 13 - 18 tahun yang terpapar lebih disebabkan oleh kurang sadarnya dan minimnya pengetahuan terhadap protokol kesehatan. Untuk itu, perlu langkah antisipasi dari Lingkungan keluarga terutama orang tua.

“Meskipun mereka masih muda, tapi tetap rentan terpapar virus, dan kasus aktif pada anak ini kan bersifat dinamis, peningkatanya juga dapat dipengaruhi pola hidup masyarakat, jika terjadi lonjakan dapat berpengaruh pada anak-anak,” ujarnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Surabaya, hingga 22 Juni 2021 saat ini ditemukan 36 kasus aktif Covid-19 pada anak-anak dengan rentang usia 0-18 tahun. Secara rinci, untuk anak usia 0 - 2 tahun tercatat ada 2 kasus, usia 3 - 6 tahun ada 12 kasus, usia 7 - 12 tahun ada 8 kasus, usia 13 - 15 tahun ada 1 kasus, dan usia 16 - 18 tahun ada 13 kasus.

“Rata-rata kasus aktif yang ditemukan pada anak-anak ini juga tanpa gejala,” imbuh Febri.

Saat ini, kata Febri, tingkat positivity rate di Surabaya berada di angka 19 persen. Angka tersebut bergerak dinamis, sebagai contoh pada minggu ke-65 yakni 7 -13 Juni 2021 positivity rate 10,73 persen, lalu meningkat pada minggu ke-66 berada di angka 21 persen, dan pada minggu berikutnya turun jadi 19 persen.

“Pemkot Surabaya sendiri terus berupaya untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 ini. Hanya saja, berbagai upaya tersebut perlu didukung oleh semua pihak terutama masyarakat itu sendiri dengan disiplin prokes,” imbuh Febri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini