IHSG Ditutup Melemah 0,37 Persen, Asing Borong Saham Bank Jumbo

Bisnis.com,24 Jun 2021, 15:14 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (24/6/2021).

Indeks komposit ditutup di level 6.012,06, melemah 0,37 persen atau 22,49 poin dibandingkan posisi kemarin. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak dalam kisaran 6.003,2-6.060,49.

Sebanyak 199 saham menguat, 294 saham melemah, dan 144 saham lainnya stagnan.

Volume perdagangan hari ini mencapai 18,94 miliar saham dengan nilai sebesar RP9,29 triliun. Kapitalisasi pasar IHSG mencapai Rp7.138,80 triliun.

Meskipun IHSG melemah, investor asing mencatatkan aksi beli bersih atau net buy sebesar Rp85,8 miliar hari ini, dengan incaran terbesar pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) sebesar Rp67,3 miliar.

Investor asing juga mengincar saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) dengan net buy sebesar Rp57,3 miliar, disusul PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) senilai Rp41,1 miliar.

Di sisi lain, investor asing banyak melepas saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan total net sell sebesar Rp57,3 miliar, disusul PT BFI Finance Tbk (BFIN) sebesar Rp41,7 miliar. 

Sementara itu, sebanyak 6 dari 11 indeks sektoral ditutup melemah, didorong oleh sektor infrastruktur yang terkoreksi 2,04 persen, disusul sektor transportasi yang melemah 1,27 persen.

Di sisi lain, 5 sektor menguat dan menahan pelemahan IHSG lebih lanjut, didorong oleh sektor industri yang menguat 0,66 persen dan properti dengan kenaikan 0,64 persen.

Pelemahan indeks hari ini sesuai dengan perkiraan. Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher memprediksi IHSG masih akan melanjutkan pelemahannya hari ini, dipengaruhi kenaikan kasus harian Covid-19 di dalam negeri serta diberlakukannya pembatasan kegiatan yang lebih ketat.

“Sehingga ada potensi pemulihan ekonomi akan melambat pada 3Q21. Selain itu, investor akan mencermati rilis data ekonomi dari Amerika Serikat,” ujarnya dalam rilis harian yang dipublikasikan, Kamis (24/6/2021) pagi tadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini