Sempat Tertunda Pandemi, Uni-charm (UCID) Lanjutkan Ekspansi Produksi

Bisnis.com,25 Jun 2021, 17:04 WIB
Penulis: Ipak Ayu
Tisu basah mammy poko, salah satu produk andalan PT Uni-charm Indonesia Tbk. (UCID), Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Produsen produk sanitari, PT Uni-charm Indonesia Tbk. (UCID) menyebut tahun ini akan fokus berusaha untuk menjaga pertumbuhan perseroan sesuai dengan kenaikan pasar saat ini.

Sekretaris Perusahaan Uni-charm Indonesia Vikry Ahmadi mengatakan strategi perseroan dengan akan terus melakukan inovasi. Hal itu demi menghadirkan produk dengan kualitas tinggi sesuai kebutuhan konsumen.

Sayangnya, Vikry enggan merinci target pertumbuhan yang dipatok perseroan tahun ini. Prinsipnya, produsen Mamypoko ini akan melanjutkan ekspansi peningkatan kapasitas produksi pasca tertunda setahun lalu akibat penyesuaian dengan masa pandemi Covid-19.

"Peningkatan kapasitas produksi dari popok dewasa dan pembalut wanita karena penggunaan capex [capital expenditure] untuk mesin baru, hal ini sebagai realisasi dana IPO yang kami terima 2019 lalu," katanya kepada Bisnis, Jumat (25/6/2021).

Adapun, dalam catatan Bisnis target penyerapan belanja modal perseroan pada tahun lalu hingga 2021 ini akan berkisar Rp800 miliar.

Seiring dengan hal itu, Vikry menyebut sampai saat ini pihaknya belum merasakan dampak yang signifikan akibat dari kenaikan harga bahan baku popok atau pulp. Menurutnya, Uni-charm memiliki daya tawar yang lebih karena kekuatan beli Group Uni-charm atas material yang ada.

Sebelumnya pada tahun lalu, perseroan mengakui belum menggunakan seluruh dana dari aksi korporasi yakni penawaran saham umum perdana atau initial public offering (IPO) secara maksimal.

Sebagai informasi, UCID resmi melantai di Bursa Efek Indonesia akhir 2019. Melalui aksi korporasi tersebut, perseroan perseroan meraup dana IPO sebanyak Rp1,25 triliun.

Direktur Keuangan Uni-charm Indonesia Junichiro Onishi mengatakan penggunaan dana IPO awalnya diperuntukkan bagi revitalisasi mesin untuk popok bayi yang telah mengalami penyusutan.

“Karena terjadi pandemi dan penyusutan market, sehingga untuk investasi mesin jadwalnya menjadi mundur dan untuk penggunaan dana tersebut pun rencananya menjadi mundur,” ujarnya.

Adapun pada tiga bulan pertama tahun ini, pendapatan bersih UCID naik 2,94 persen secara tahunan menjadi Rp 2,1 triliun.

Uni-charm juga berhasil meraih laba bersih sebesar Rp103,28 miliar dibanding kuartal yang sama tahun lalu di mana perusahaan merugi Rp131,46 miliar. Pada kuartal pertama tersebut penjualan produk di dalam negeri berhasil menjadi pendorong utama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini