Tren Corona Surabaya Naik, Pemkot Gulirkan Swab Berbasis RT

Bisnis.com,29 Jun 2021, 10:53 WIB
Penulis: Newswire
Perajin membuat peti jenazah Covid-19 di Jalan Raya Menur, Surabaya, Jawa Timur, Senin (28/6/2021). Tempat usaha pembuatan peti jenazah Covid-19 tersebut dapat menyelesaikan sekitar 30 peti per hari untuk kebutuhan salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Surabaya./Antara-Didik Suhartono.

Bisnis.com, SURABAYA - Swab test atau tes usap PCR Covid-19 berbasis RT siap diberlakukan di perkampungan Kota Surabaya, Jawa Timur, menyusul muncul klaster keluarga di Kota Pahlawan akhir-akhir ini.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Selasa (29/6/2021), mengatakan, standar penanganan Covid-19 berbasis RT akan dilakukan dimana dalam satu RT ditemukan 3 sampai 5 kasus Covid-19, maka dalam satu wilayah itu ditutup dan dilakukan tes usap massal semua warganya.

"Ini yang saya terapkan bersama Pak Kapolrestabes. Kami bikin pedomannya yang nanti bakal diterapkan bagi setiap kampung apabila terdapat warganya yang terpapar Covid-19. Sehingga semua terantisipasi dengan baik, semua demi warga Surabaya," ujarnya.

Menurut dia, bagi warga yang hasil tes usap PCR negatif akan dilakukan vaksin bila memang belum menerima vaksin, sedangkan bagi warga yang positif, maka langsung ditangani dan diisolasi.

Eri Cahyadi mengatakan kebijakan tersebut diambil setelah dirinya didampingi Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Johnny Eddizon Isir dan beberapa kepala perangkat daerah Pemkot Surabaya berkeliling ke kampung-kampung padat penduduk pada Senin (28/6).

Eri mencontohkan salah satu klaster keluarga terjadi di Kampung Simo Sidomulyo, Kelurahan Petemon, Kecamatan Sawahan, di mana terdapat satu keluarga terkonfirmasi positif Covid-19.

Menurut Eri, di Kampung Simo Sidomulyo terdapat satu keluarga yang terdiri atas lima orang telah terpapar Covid-19. Bahkan, di RT lain yang masih dalam satu RW di kampung ini juga ditemukan tiga warga hasilnya reaktif berdasarkan tes cepat antigen. Sementara untuk tes usap PCR masih menunggu hasilnya keluar.

"Ini ada satu keluarga yang terkena 5 orang. Ini kan klaster keluarga. Ada lagi di RT lain ada tiga, tapi belum keluar tes PCR-nya," ujarnya.

Selain mengingatkan penerapan protokol kesehatan terus diperketat, Eri meminta kesediaan warga untuk dites usap massal mengingat daerah tersebut cukup padat penduduk, sehingga interaksi antarwarga cukup intens. Tes usap massal adalah bagian dari tracing (penelusuran).

Tren kasus positif Covid-19 di Kota Surabaya menunjukkan tren peningkatan.

Merujuk data Pemprov Jatim per Senin (28/6/2021) kasus Covid-19 di Surabaya bertambah 73 orang, sembuh bertambah 35 orang dan meninggal satu orang. Kasus aktif 528 orang setelah bertambah 37 orang.

Kumulatif konfirmasi Covid-19 sebanyak 25.252 orang, sembuh 23.330 orang, meninggal 1.394 orang. Recovery rate 92,39 persen dan fatality rate 5,52 persen.

Bila diperinci dari tambahan 73 konfirmasi baru, sebanyak 57 orang bergejala dan 16 orang tanpa gejala. Sedangkan dari asal penularan, 6 orang memiliki riwayat perjalanan, 10 orang kontak erat dan 57 orang tanpa riwayat perjalanan.

Per Senin kemarin, sebanyak 225 orang positif Covid-19 di Surabaya isolasi rumah sakit (RS) rujukan, 4 orang isolasi RS darurat. Selain itu, sebanyak 164 orang suspek/probable isolasi mandiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini