Bisnis.com, JAKARTA - Saham perbankan pada perdagangan hari ini, Selasa (29/6/2021), mayoritas mengalami koreksi atau berakhir di zona merah.
Saham PT Bank Nationalnobu Tbk. mengalami koreksi paling dalam sebesar 6,97% ke level Rp1.135. Diikuti saham PT Bank Harda Internasional Tbk. dan PT Bank Ganesha Tbk. masing-masing 6,69% dan 6,35%.
Koreksi tidak hanya terjadi pada saham bank kecil, tetapi juga saham dengan aset terbesar. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. turun 0,76% ke level Rp3.900, sementara saham PT Bank Central Asia Tbk. terkoreksi 0,17% ke level Rp30.225.
Adapun saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. masih menguat 1,32% ke level Rp5.775, sedangkan saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. berakhir stagnan di level Rp4.580.
Head of Research PT Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma mengatakan mayoritas saham bank yang mengalami koreksi pada perdagangan hari ini dipengaruhi banyak hal.
Salah satunya, meningkatkan kasus Covid-19 membuat kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi yang lebih cepat. Selain itu, beberapa kasus BUMN yang mengalami kesulitan pembayaran kewajiban juga turut menekan saham perbankan.
"Selain itu juga adanya IPO dengan emisi yang besar seperti Bukalapak di tengah rencana rights issue beberapa bank besar," terangnya, Selasa (29/6/2021).
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan mengatakan kasus Covid-19 di Indonesia yang terus naik berdampak pada pembatasan ekonomi dan sosial. Hal ini membuat sentimen negatif bagi saham perbankan.
"Masih lebih karena pandemi corona yang berdampak pada PPKM mikro dan perlambatan ekonomi," terangnya, Selasa (29/6/2021).
Trioksa mengatakan saat ini belum banyak sentimen positif bagi saham perbankan. Angka pencapaian vaksinasi juga masih kecil atau single digit. Kasus kematian karena Covid-19 juga masih tinggi.
Perkembangan terbaru, pemerintah dikabarkan akan segera menerapkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Darurat. Menurutnya, kabar itu turut berimbas pada pergerakan saham perbankan hari ini.
"Bukan hanya itu, penambahan kasus corona yang makin banyak juga membuat kekhawatiran tersendiri," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel