Hore! Belanda Sumbang 3 Juta Dosis Vaksin untuk Indonesia

Bisnis.com,01 Jul 2021, 21:40 WIB
Penulis: Nindya Aldila
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Inklusi Keuangan Ratu Maxima (kiri) bersiap memberikan keterangan kepada wartawan seusai pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (13/2)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Belanda sepakat menyumbangkan 3 juta vaksin jadi kepada Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebagai upaya diplomasi vaksin yang dilakukan pemerintah setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Belanda Sigrid Kaag di Den Haag pada Kamis (1/7/2021).

Tak hanya vaksin, Menlu kedua negara juga tengah menjajaki bantuan obat terapeutik bagi pasien. 

"Dengan Belanda, 3 juta vaksin jadi akan dikirim segera dan kita sedang menjajaki kerjasama dalam konteks obat-obatan terapeutik," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (1/7/2021). 

Dalam lawatan kali ini, Menlu retno bertemu juga dengan Ratu Maxima, sebagai Penasihat Khusus Sekjen PBB yang membicarakan khusus isu inklusi keuangan, dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.

Berdasarkan konferensi pers yang dilakukan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pemerintah memperkirakan terdapat 387.509.100 dosis vaksin yang telah tersedia hingga akhir 2021. Vaksin tersebut berasal dari Sinovac, AstraZeneca, Novavax, Pfizer, Biovac, Sinopharm, Cansino, dan vaksin multilateral dari COVAX-GAVI.

Beberapa negara sudah sepakat untuk memberikan bantuan vaksin kepada Indonesia. Sebelumnya, Menlu Retno menyampaikan telah mendapatkan komitmen dari Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berupa bantuan vaksin jadi produksi Moderna sebanyak 3 juta dosis.

"Pemberian emergency use authorization sedang dalam proses oleh BPOM, dan sebagai informasi besok saya akan menerima telepon dari National Security Adviser AS Jake Sullivan," ungkapnya.

Selain itu, Inggris juga berminat untuk membantu Indonesia dalam menyediakan vaksin, tetapi detail dan waktu pengirimannya sedang dibahas lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini