Konten Premium

Historia Bisnis: PLN dan Tekanan Negara Pemberi Utang

Bisnis.com,01 Jul 2021, 21:58 WIB
Penulis: Anggara Pernando
Petugas memasang kabel tegangan tinggi di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (21/3/2020)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Penyediaan listrik di Tanah Air yang melibatkan korporasi asing hingga Bank Dunia dalam pendanaannya membawa kerumitan bagi PLN. Upaya mengurangi beban utang hingga renegosiasi harga jual listrik swasta harus berhadapan dengan kekuatan besar dunia itu termasuk negara-negara anggota G-7.

Persoalan menata ulang struktur biaya PLN itu menjadi laporan Bisnis Indonesia 1 Juli 1999 dengan tajuk 'Asing Tekan Pemerintah dalam Renegosiasi Listrik'. 

Kendala kondisi politis ini disampaikan oleh Menneg PBUMN di hadapan komisi VII DPR RI. Disebutkan dalam edisi 20 tahun lalu itu, pemerintah menghadapi kendala politis, berupa tekanan dari Bank Dunia dan Anggota G-7 yang mengaitkan dengan kelangsungan pinjaman luar negeri dalam melakukan renegosiasi kontrak listrik swasta yang melibatkan pemain besar asing. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini