Nilai Tukar Petani di Bali Naik 0,49 Persen, Ini Penyebabnya

Bisnis.com,01 Jul 2021, 20:05 WIB
Penulis: Luh Putu Sugiari
Petani menampih gabah. /Antara

Bisnis.com, DENPASAR - Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali mencapai 92,38 atau naik 0,49 persen pada Juni 2021 dibandingkan bulan sebelumnya secara month to month (mtm).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali Hanif Yahya mengatakan peningkatan NTP didorong oleh Indeks yang diterima petani (It). Pada Juni 2021 It tercatat naik 0,18 persen, sebaliknya indeks yang dibayar petani (Ib) turun sedalam 0,31 persen.

"Kenaikan indeks NTP pada Juni 2021 tercatat pada hampir semua subsektor, kecuali subsektor hortikultura yang turun sebesar 4,06 persen," kata dia dalam siaran pers secara virtual, Kamis, (1/7/2021).

Sementara itu, subsektor yang mencatat kenaikan tertinggi, yakni subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 3,50 persen, disusul subsektor perikanan 1,72 persen, subsektor tanaman pangan 0,82 persen, dan subsektor peternakan 0,31 persen.

Dari sisi Indeks Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Bali, pada Juni 2021 juga mengalami kenaikan setinggi 0,06 persen atau 92,17 (mtm).

Berdasarkan subsektornya, kenaikan indeks NTUP tercatat pada subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 3,07 persen, subsektor perikanan 1,31 persen, dan subsektor tanaman pangan 0,33 persen.

"Selain subsektor tersebut, subsektor hortikultura dan subsektor peternakan tercatat mengalami penurunan masing-masing sebesar 4,30 persen dan 0,15 persen," tambahnya.

Lebih lanjut, imbuhnya, pada Juni 2021 Bali tercatat deflasi perdesaan sebesar 0,52 persen. Kondisi ini sejalan dengan catatan inflasi perdesaan secara nasional yang tercatat deflasi sebesar 0,35 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini