IHSG Sesi I Parkir di Zona Hijau, Saham TLKM & BBCA Dilego Asing

Bisnis.com,02 Jul 2021, 11:56 WIB
Penulis: Dhiany Nadya Utami
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) mampu mempertahankan penguatan di sesi I perdagangan Jumat (2/7/2021).

IHSG terpantau melesat 0,44 persen ke level 6.032,66 hingga sesi I. Sebanyak 248 saham menguat, 229 saham melemah, dan 144 saham di zona kuning atau stagnan

Saham BBRI mengalami net foreign buy Rp96,8 miliar, saham MIKA dibeli asing dengan nilai pembelian Rp7 miliar. Sementara saham TLKM mengalami net foreign sell Rp111 miliar, dan saham BBCA dilego asing dengan nilai penjualan Rp49,7 miliar.

Adapun saham-saham yang memimpin penguatan hingga sesi pertama ini antara lain MSIN menguat 22,22 persen, NPGF melaju 19,35 persen, LPKR melejit 8,55 persen, KPIG menguat 8,11 persen, dan ENRG naik 6,84 persen.

Lebih lanjut, saham-saham yang memimpin pelemahan adalah KOTA tertekan 5,48 persen, NATO anjlok 3,70 persen, BRMS melemah 3,60 persen, KAEF tergelincir 2,67 persen, dan MITI melemah 2,61 persen.

Sebelumnya, Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani memperkirakan indeks komposit masih akan bergerak sideways dalam jangka pendek, termasuk pada perdagangan hari ini.

Salah satunya, tambah Hendriko, karena terjadi kekhawatiran perlambatan pemulihan ekonomi karena pengetatan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang berlaku mulai 3—20 Juni 2021 di Jawa dan Bali.

“Selama belum tembus 6.100 IHSG masih berpotensi sideways. Sehingga IHSG masih cenderung bergerak mixed antara 5.800—6.100,” kata Hendriko kepada Bisnis, Kamis (1/7/2021).

Terpisah, Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher memperkirakan IHSG bakal bergerak melemah pada sesi akhir pekan.

 “Pergerakan masih akan dibayangi kekhawatiran dimana kasus harian Covid-19 di dalam negeri kembali naik signifikan. Pemerintah telah merencanakan pengetatan PPKM Mikro yang diyakini akan memperlambat pemulihan ekonomi,” tulis Dennies dalam risetnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini