Bisnis.com, JAKARTA – PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) memperkirakan terjadi lonjakan lalu lintas data hingga 10 - 20 persen selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Smartfren meningkatkan kapasitas jaringan untuk mengantisipasi lonjakan itu.
VP Network Operations Smartfren Agus Rohmat mengatakan dengan diterapkannya PPKM Darurat Jawa-Bali, Smartfren memperkirakan terjadi lonjakan lalu lintas data yang cukup tinggi. Peningkatan terjadi karena aktivitas masyarakat beralih dari luring ke daring.
“Trafik data naik sekitar 10-20 persen seiring semakin banyak kegiatan yang dilakukan secara daring,” kata Agus dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Senin (5/7/2021).
Agus menambahkan Smartfern meningkatkan kapasitas jaringan yang dimiliki, khususnya di Jawa dan Bali untuk mengantisipasi lonjakan tersebut.
Agus juga memprediksi selama PPKM Darurat Jawa-Bali akan terjadi perubahan perilaku penggunaan layanan data pada pelanggan.
Kegiatan bekerja dan sekolah yang sepenuhnya dilakukan online akan memicu peningkatan dalam hal pemakaian aplikasi pertemuan online seperti Zoom, Microsoft Teams, atau GoogleMeet.
Selain itu konsumsi layanan hiburan digital, seperti media sosial dan gim juga diperkirakan ikut meningkat. Guna memastikan seluruh pelanggan bisa menjalankan aktivitas digitalnya dengan lancar, Smartfren juga menyiapkan tim network yang siaga hingga tingkat kabupaten.
“Selain dukungan tersebut, Smartfren akan terus melakukan penambahan kapasitas dan coverage hingga akhir 2021, serta menambah berbagai BTS baru,” kata Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel