Eksekusi Hak, Rockcore Beli Saham Bank Neo Commerce (BBYB) Rp59,29 Miliar

Bisnis.com,05 Jul 2021, 20:53 WIB
Penulis: M. Richard
Karyawati beraktivitas di sekitar logo Bank Neo Commerce di Jakarta, Kamis (19/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Rockcore Finansial Technology Co., Ltd.,  pemegang saham PT Bank Neo Commerce Tbk., melaporkan penambahan porsi kepemilikan sahamnya dari 3,82% menjadi 6,12%.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (5/7/2021), Li Wenbo selaku perwakilan Rockcore membeli saham sebanyak 197,64 juta dengan harga Rp300. Artinya total dana yang dikeluarkannya untuk membeli saham bank berkode BBYB itu mencapai Rp59,29 miliar. Transaksi tersebut dilakukan pada 15 Juni dan 24 Juni 2021.

"Tujuan dari transaksi ini adalah pelaksanaan HMETD yang dimiliki oleh perseroan dan pembelian saham tambahan dalam PUT IV BBYB," kata Li Wenbo Direktur Rockcore Finansial Technology Co., Ltd.

Adapun, harga BBYB bergerak di kisaran Rp400 hingga Rp500 dalam 3 bulan terakhir. Harga BBYB per hari ini (5/7) berada pada level Rp404.

Keputusan untuk melakukan penawaran umum terbatas (PUT) dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) tersebut merupakan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Jumat (28/5/2021) pukul 14.00 di Jakarta.

Dalam PUT V, Bank Neo Commerce (BNC) menerbitkan sebanyak-banyaknya 5 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham. Selanjutnya, BNC melakukan PUT VI dengan melepas sebanyak-banyaknya 5 miliar saham dan nilai nominal Rp100 per lembar saham.

"Dana hasil rights issue tersebut akan digunakan untuk belanja modal dan meningkatkan modal inti perseroan," ujar Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan keterangan resmi.

Tjandra mengatakan dalam rangka untuk memperkuat struktur kepengurusan, BNC mengangkat Pramoda Dei Sudarmo sebagai Komisaris Independen dan Hartono Budihardjo sebagai Direktur Operasi.

“Yang berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Tjandra dalam keterangan resmi.

Adapun, kinerja keuangan BNC hingga 31 April 2021 mencatatkan total aset senilai Rp5,91 triliun, dana pihak ketiga Rp4,35 triliun, total penyaluran kredit Rp 3,76 triliun, dan total ekuitas Rp1,07 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini