Hong Kong Kaji Strategi Covid-19 Singapura Sebelum Mulai Gelembung Perjalanan

Bisnis.com,06 Jul 2021, 15:53 WIB
Penulis: Reni Lestari
Warga Singapura bersepeda di dekat patung Marlion/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Hong Kong akan mengkaji lebih lanjut strategi baru Singapura dalam menghadapi pandemi Covid-19 ketika kedua belah pihak mencoba untuk menghidupkan kembali koridor perjalanan bebas karantina yang awalnya direncanakan dibuka pada November lalu tetapi tidak pernah berhasil.

“Kami perlu memahami lebih banyak tentang strategi baru itu dan apakah itu akan berdampak pada pengaturan yang telah kami buat,” kata Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam, dilansir Bloomberg, Selasa (6/7/2021).

Dia menjelaskan situasi kedua negara terhitung sangat stabil sehingga rencana ini akan diamati secara dekat terlebih dahulu.

Mulai pekan depan, Singapura akan melonggarkan pembatasan kegiatan seperti makan di luar karena tingkat vaksinasinya meningkat. Kesempatan untuk bepergian lebih jauh juga dapat terbuka.

Negara ini menargetkan dua pertiga dari populasinya yang hampir 6 juta divaksinasi penuh pada Hari Nasional pada 9 Agustus. Saat kampanye semakin cepat, sikap pemerintah telah bergeser ke prinsip-prinsip belajar hidup dengan virus daripada mengejar nol infeksi.

Namun, tingkat vaksinasi Hong Kong lebih lambat, dengan hanya sekitar 22 persen dari populasi yang diinokulasi penuh. Dalam rencana gelembung perjalanan terbaru, Hong Kong mengatakan hanya akan terbuka untuk penduduknya yang divaksinasi penuh, sedangkan Singapura tidak memiliki persyaratan seperti itu.

“Sekarang Singapura juga memiliki tingkat vaksinasi yang sangat tinggi, faktor lain yang perlu kita pertimbangkan di atas apa yang telah kita sepakati sebelumnya adalah apakah kedua belah pihak harus memerlukan vaksinasi sebagai syarat untuk berpartisipasi dalam gelembung perjalanan udara,” kata Lam.

Gelembung perjalanan ditangguhkan pada November lalu setelah wabah virus Corona di Hong Kong. Kedua belah pihak kemudian sepakat untuk membukanya pada 26 Mei, hanya saja rencana itu harus kembali ditunda juga karena lonjakan kasus di Singapura.

“Dalam memfasilitasi perjalanan secara bilateral yaitu antara Hong Kong dan tempat-tempat lain, saya akan mengatakan bahwa Singapura masih menjadi kandidat prioritas kami untuk dipertimbangkan,” kata Lam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini