Semester I/2021, Penjualan Global Mercedes-Benz Tembus 1 Juta Unit

Bisnis.com,07 Jul 2021, 16:30 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Produksi Mercedes Benz Vito di Pabrik Vitoria, Spanyol. Mercedes Benz Vito juga dipasarkan di Indonesia, yakni Vito 2,1 l AT bermesin diesel. /DAIMLER

Bisnis.com, JAKARTA – Mercedes-Benz Cars sepanjang semester I/2021 mencatatkan pengiriman sebanyak 1.182.724 unit ke seluruh dunia.

Britta Seeger, Member of the Board of Management of Daimler AG and Mercedes Benz AG untuk Marketing and Penjualan, mengatakan bahwa total pengiriman itu meningkat 25,1 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

“Tingginya minat pelanggan untuk model kendaraan Mercedes-Benz mendorong pertumbuhan dua digit kami di semester pertama tahun 2021,” ujarnya dalam keterangan tertulis, yang diterima Bisnis, Rabu (7/7/2021).

Di China, Mercedes-Benz memecahkan dua rekor baru, yakni pengiriman terbanyak pada kuartal dua sebanyak 219.059 unit dan 441.579 unit untuk semester pertama tahun ini.

Pertumbuhan penjualan dua digit pada kuartal kedua juga dicapai di Jerman dengan peningkatan 26,3 persen dan Amerika Serikat tumbuh 38,6 persen.

Britta menuturkan mitra penjualan global perusahaan dihadapkan pada permintaan pelanggan yang tinggi di seluruh portofolio model Mercedes-Benz.

“Namun, kekurangan komponen semikonduktor tertentu di seluruh dunia memengaruhi pengiriman global ke pelanggan di kuartal dua, terutama di bulan Juni,” ujarnya.

Britta menyatakan bahwa keurangan tersebut diperkirakan akan terus berdampak pada hal penjualan di kedua kuartal mendatang.

Di Indonesia, Mercedes-Benz mewaspadai efek jangka panjang dari krisis pasokan semikonduktor, yang diprediksi mengganggu bisnis perusahaan di Tanah Air.

Deputy Director of Sales Operation and Product Management PT Mercedes-Benz Distributor Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto mengatakan krisis cip global dapat mengganggu karena model yang dipasarkan di Indonesia masih berstatus impor completely built-up (CBU).

“Ke depannya, saya lihat akan terganggu khususnya untuk produk yang CBU. Tapi, untuk yang statusnya completely knock-down [CKD] masih aman,” ujar Kariyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini