Bisnis.com, JAKARTA - Platform teknologi finansial peer-to-peer (fintech P2P) lending PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia atau Akseleran berupaya meningkatkan keamanan bagi para pendana (lender) di era kembali memuncaknya pandemi Covid-19.
CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan menjelaskan bahwa periode 2021 masih menjadi momentum platform P2P lebih selektif dalam menawarkan peminjam (borrower).
"Periode ini masih terkait Covid-19. Jadi kita fokus ke usaha yang cashflow-nya masih tetap baik, dan fokus ke produk invoice financing, jadi jelas pembayaran pinjamannya dari pembayaran invoice," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (7/7/2021).
Sekadar informasi, invoice financing berarti pelaku usaha yang menjadi borrower sudah menyelesaikan pekerjaan atau proyeknya, namun belum menerima pembayaran dari payor.
Biasanya, pembayaran dari payor memakan waktu hingga hitungan bulan, sehingga borrower butuh suntikan modal dari pinjaman P2P lending untuk likuiditas atau menjaga arus kas perusahaannya.
Adapun, dalam produk pinjaman pre-invoice, borrower mengajukan pinjaman sebagai modal awal dalam melaksanakan pekerjaan atau bisnisnya. Oleh sebab itu, di tengah risiko selama pandemi, penawaran pendanaan Akseleran sepanjang 2021 tengah didominasi produk invoice financing hingga 70 persen.
Namun demikian, dengan strategi ini, Ivan mengungkap rata-rata imbal hasil yang masih bisa dinikmati lender Akseleran sepanjang periode ini berada di 13,5 persen p.a.
Akseleran terus berupaya menjaga kepercayaan lender dengan mempertahankan titik keseimbangan antara return yang menarik dengan risiko yang terukur.
"Imbal hasil sedikit turun dari tahun lalu yang sebesar 15 persen-an seiring dengan konsistennya tingkat kredit macet Akseleran yang relatif rendah. Selain itu, kami juga naikkan proteksi asuransi dari 85 persen dari pokok pinjaman menjadi 90 persen pokok pinjaman. Jadi, risiko turun sehingga imbal hasil juga turun," jelasnya.
Sekadar informasi, lima sektor usaha terbesar yang difasilitasi oleh Akseleran masih berasal dari UMKM di sektor engineering atau konstruksi, kemudian business & consumer services, coal & related energy, retail (online merchant), dan oil & gas.
Hingga Juni 2021, Akseleran telah menyalurkan total pinjaman Rp2,63 triliun kepada 2.398 borrower sejak berdiri, dengan rasio tingkat keberhasilan pinjaman 90 hari (TKB90) bertahan di 99,23 persen.
Adapun, sepanjang 2021, pinjaman yang Akseleran salurkan dari produk seperti pinjaman bisnis, distributor financing, supply chain financing, dan online merchant financing, mencapai Rp775,2 miliar dengan outstanding Rp320,66 miliar kepada 324 borrower aktif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel