Saham Peritel Global di China Terkikis Isu Xinjiang

Bisnis.com,07 Jul 2021, 11:37 WIB
Penulis: Reni Lestari
Sepatu produksi Nike/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Gelombang pemboikotan konsumen pada peritel global yang dipicu oleh kontroversi kapas Xinjiang mengerek saham produsen pakaian olahraga China dan mengungguli pemain internasional.

Dukungan konsumen China dalam menanggapi dugaan masalah hak asasi manusia di wilayah Xinjiang telah mendorong saham sejumlah pembuat sepatu lokal sekitar 275 persen tahun ini.

Indeks Bloomberg untuk saham pakaian dan ritel yang terdaftar di Hong Kong menyentuh level tertinggi sejak 2015. Sementara itu, Nike Inc. dan Adidas AG naik kurang dari 15 persen.

Meningkatnya ketegangan geopolitik atas tuduhan kerja paksa di Xinjiang telah menjadi ancaman serius bagi perusahaan global yang mencoba beroperasi di China.

Perusahaan-perusahaan seperti Anta Sports Products Ltd. dan Li Ning Co., yang telah mendukung penggunaan bahan-bahan dari wilayah barat yang kontroversial itu, telah memperoleh pangsa pasar karena konsumen China beralih dari merek asing yang menyatakan keprihatinan atas Xinjiang.

“Pasti ada rasa pahit di antara konsumen China sejak boikot kapas Xinjiang,” kata Catherine Lim, analis senior Bloomberg Intelligence, dilansir Bloomberg, Rabu (7/7/2021).

Masalah ini telah membantu meningkatkan popularitas merek lokal seperti Anta dan Li Ning.

Sementara itu, Nike baru-baru ini membukukan hasil yang lebih baik dari perkiraan karena acara olahraga dan belanja konsumen meningkat kembali, raksasa AS senilai US$250 miliar itu masih berjuang di China, di mana penjualan merek-merek barat telah mendingin sejak Maret.

Pergeseran preferensi lokal ke produk-produk China mungkin mendapat dorongan lebih lanjut menjelang Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, di mana Anta akan menjadi pemasok resmi.

“Sentimen untuk membeli merek lokal akan terus berlanjut. Dalam jangka pendek, harga saham Li Ning dan Anta akan terus naik. Dalam jangka pendek, harga saham Li Ning dan Anta akan terus naik,” kata Steven Leung, direktur eksekutif di UOB Kay Hian (Hong Kong) Ltd.

Saham Anta, yang memiliki hak atas merek Fila di wilayah tersebut, telah naik ke serangkaian rekor tertinggi, mendorong nilai pasarnya menjadi lebih dari US$60 miliar. Li Ning, sebuah perusahaan yang didirikan oleh pesenam Olimpiade peraih medali emas, sahamnya melonjak lebih dari 65 persen.

Keuntungan untuk rival yang lebih kecil bahkan lebih menarik, dengan 361 Degrees International Ltd. dan Xtep International Holdings Ltd. naik lebih dari tiga kali lipat.

Leung memperingatkan bahwa gambaran tersebut dapat berubah setelah pengumuman pendapatan semester pertama, karena investor mungkin mencari saham yang lebih murah dengan beberapa saham pakaian olahraga China terlihat mahal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini