Bisnis.com, JAKARTA — Perbankan diklaim sebagai sektor yang paling cepat mengadopsi teknologi digital. Meski demikian, mereka memiliki pekerjaan rumah yang besar ke depan, yaitu menjaga data pelanggan.
Senior Director Samsung R&D Indonesia (SRIN) Risman Adnan Mattotorang menilai minat pelanggan perbankan dalam menggunakan solusi teknologi informasi meningkat pesat selama pandemi. Dia berpendapat perbankan adalah sektor yang paling banyak menggunakan solusi teknologi. Banyak perusahaan perbankan yang telah bertransformasi ke digital.
Risman menuturkan saat masyarakat belum mengenai aplikasi, perbankan telah menggunakan teknologi komputer. Pasalnya perbankan terbiasa menggunakan perangkat lunak, sehingga dapat bergerak cepat saat harys bertransformasi di era digital.
“Saat pandemi ada beberapa perusahaan bank digital yang lahir, yang sejak awal sudah menggunakan perangkat lunak atau berbentuk perusahaan software,” kata Risma dalam diskusi virtual Bisnis Indonesia Mid Year Economic Outlook 2021: 'Prospek Ekonomi Indonesia Pasca-Stimulus & Vaksinasi', Rabu (7/7/2021).
Dia melanjutkan bahwa Samsung ingin membantu para bank-bank digital dengan memanfaatkan perangkat keras yang telah dikembangkan Samsung, sehingga mereka dapat bergerak lebih lincah lagi dalam bertransformasi digital. Tidak hanya itu, Samsung juga memiliki perangkat teknologi memberikan tingkat keamanan data yang lebih baik.
Menurut Risman data privasi merupakan suatu hal yang sering diperjualbelikan di Indonesia. Perbankan harus dapat menjaga data pelanggan, juga memanfaatkan data tersebut -setelah mendapat persetujuan pelanggan - untuk menciptakan fitur-fitur yang lebih baik.
“Saya kebayang perbankan nantinya punya solusi. Agen branchless mendapatkan pelanggan baru tidak perlu mencatat nomor KTP karena berbaya terlalu dekat, cukup dengan foto dalam hitungan detik akan terambil,” kata Risman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel