AHY & Ibas Kompak Kritik Penanganan Covid-19 Jokowi, Singgung Negara Gagal

Bisnis.com,08 Jul 2021, 13:46 WIB
Penulis: Rayful Mudassir
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat , Jakarta, Senin (1/2/2021). AHY menyampaikan adanya upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, di mana gerakan itu melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkaran kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA -- Dua putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), kompak menyoroti langkah penanganan Covid-19 yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi.

AHY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat dalam cuitannya menyinggung soal turunnya status Indonesia dari upper middle income country menjadi lower middle income country. 

Meski demikian, menurut mantan perwira menengah TNI itu, status upper dan lower tak perlu dipersoalkan karena yang lebih penting saat ini adalah menyelamatkan rakyat dari pandemi Covid-19.

"Masalah gentingnya, bukan di mana status kelas kita saat ini, tapi mampukah negara ini menyelamatkan rakyatnya dari Covid-19?” tulisnya, Rabu (7/7/2021).

AHY menuturkan bahwa dirinya setiap saat mendengar sirine dari ambulans. Bahkan hampir setiap jam kata dia, berita duka selalu diumumkan dari para kerabat.

Kondisi ini lanjutnya juga diiringi dengan terus meningkatnya angka kasus Covid-19. AHY mempertanyakan sampai kapan Indonesia akan mengalami kondisi serupa.

“Hampir sekian menit sekali terdengar sirine kencang ambulans. Hampir sekian jam sekali terima berita duka dari yang kita kenal. Ini mengonfirmasi, setiap hari ada rekor baru, baik jumlah yang positif terpapar, maupun yang meninggal dunia. Sampai kapan Indonesia?” ungkapnya.

Sementara itu saudara kandungnya, Edhie Baskoro alias Ibas juga ikut menyoroti penanganan tersebut. Edhie yang baru saja menerima gelar doktor dari Institut Pertanian Bogor itu bahkan menyinggung soal negara gagal atau Failed Nation

Saat ini Covid-19 terus mengganas dan keluarga dan lingkungan tempat tinggal banyak yang terpapar saat ini. "Sampai kapan bangsa kita akan terus begini? Jangan sampai negara kita disebut failed nation karena tak mampu menyelematkan rakyatnya," tukasnya dikutip dari akun Fraksi Partai Demokrat.

Sekadar catatan pada Rabu kemarin, jumlah kasus infeksi Corona harian telah menembus angka 34.000. Sementara kasus meninggal telah mencapai rekor tertingginya di atas 1.000 orang per kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini