Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. akan menggelar Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp2 triliun.
Untuk tahap awal, emiten berkode saham BJBR ini akan menawarkan Obligasi Berkelanjutan III Bank BJB Tahap I Tahun 2021 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp1 triliun. Dalam prospektus yang dipublikasikan Kamis (8/7/2021), Bank BJB akan menerbitkan obligasi tahap pertama ini dalam dua seri.
Jumlah Obligasi Subordinasi Seri A ditawarkan sebesar Rp379 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,85% per tahun dan jangka waktu 5 tahun. Sementara jumlah Obligasi Subordinasi Seri B ditawarkan sejumlah Rp621 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,60% dan jangka waktu 7 tahun.
Bunga Obligasi Subordinasi dibayarkan setiap tiga bulan sejak tanggal emisi. Bunga Obligasi Subordinasi pertama akan dibayarkan pada 15 Oktober 2021, sedangkan bunga Obligasi Subordinasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi Subordinasi akan dibayarkan pada 15 Juli 2026 untuk Obligasi Seri A dan 15 Juli 2028 untuk Obligasi Seri B.
Penawaran obligasi ini telah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK pada 7 Juli 2021. Selanjutnya, masa penawaran umum obligasi akan berlangsung pada 9-12 Juli 2021.
Kemudian, tanggal penjatahan pada 13 Juli 2021 dan pengembalian uang pemesanan pada 15 Juli 2021 yang bersamaan dengan distribusi obligasi secara elektronik. Obligasi ini akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada 16 Juli 2021.
"Dalam rangka penerbitan Obligasi Subordinasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat hutang jangka panjang dari Pefindo untuk periode 22 April 2021 sampai dengan 1 April 2022 dengan peringkat idA (Single A)," tulis manajemen dalam prospektus ringkas.
Efek hutang jangka panjang dengan peringkat idA mengindikasikan bahwa kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek hutang tersebut, dibandingkan dengan obligor lainnya di Indonesia adalah kuat. Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan dengan efek hutang yang peringkatnya lebih tinggi.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi subordinasi yakni PT CIMB Niaga Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Adapun PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. sebagai wali amanat.
Selanjutnya, dana hasil penawaran umum obligasi subordinasi setelah dikurangi biaya-biaya emisi seluruhnya akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dengan diperhitungkan sebagai modal pelengkap (tier 2) dalam rangka ekspansi kredit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel