Kebutuhan Tabung Oksigen Medis Naik, Menperin Petakan Pasokan

Bisnis.com,09 Jul 2021, 16:50 WIB
Penulis: Ipak Ayu
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. /Kementerian Perindustrian

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memproyeksikan kebutuhan tabung gas oksigen di sejumlah provinsi di Jawa dan Bali akan naik hingga menjadi 20.000 unit.

Kemenperin pun telah mengiventarisasi stok tabung oksigen yang bisa dimobilisasi untuk pemenuhan kebutuhan rumah sakit.

"Sampai saat ini, terdapat 31.236 tabung yang berpotensi dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan tersebut. Dari total tabung yang terinventarisir tersebut, 15.906 unit diantaranya sudah bisa terealisasi dan siap digunakan," kata Agus melalui siaran pers, Jumat (9/7/2021).

Seluruh tabung tersebut didatangkan dari luar negeri atau impor, baik dari belanja APBN Kemenperin, kontribusi dari pelaku usaha, maupun dari pemerintah Singapura.

Adapun salah satu kendala yang dihadapi dalam pemenuhan kebutuhan oksigen medis bagi rumah sakit dan filling station adalah mobilisasi dari pabrik menggunakan isotank.

Menurut assesment Kemenkes per 3 Juli 2021, saat ini diperlukan tambahan 140 isotank untuk mengamankan distribusi ke rumah sakit dan filling station.

Untuk itu, menurut Agus pihaknya telah menginventarisasi 265 unit isotank yang berpotensi dimobilisasi untuk mendistribusikan oksigen medis yang diantaranya berasal dari PT IMIP Morowali, PT Pertamina, PT Pupuk Indonesia, PT AICO Energy, PT Natgas Indonesia, PT Risco Solusi Indonesia, PT Air Products Indonesia, PT Obsidian Stainless Steel, PT Jatim Petroleum Transport, dan perusahaan-perusahan KKKS yang dikoordinasikan oleh SKK Migas.

"Demikian juga, yang berasal dari pemerintah India dan isotank yang dibeli dari realokasi APBN Kemenperin," ujar Agus.

Dari jumlah tersebut, ada 132 unit isotank yang siap dioperasikan mengangkut oksigen untuk kebutuhan medis. Sisanya, sedang dalam proses transportasi dan inspeksi untuk bisa siap digunakan dalam beberapa hari kedepan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini