Faheem Younus Peringatkan Kematian Akibat Covid-19 Semakin Cepat

Bisnis.com,10 Jul 2021, 19:10 WIB
Penulis: Nindya Aldila
Dokter asal University of Maryland Amerika Serikat, Faheem Younus. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Ahli penyakit menular University of Maryland Upper Chesapeake Health (UM UCH) Faheem Younus memperingatkan agar orang-orang segera divaksin lantaran semakin tingginya angka kematian Covid-19 di dunia. Saat ini pasien Covid-19 yang telah meninggal dunia lebih dari4 juta orang.

Hal ini seperti yang diungkapkan lewat Twitter, Sabtu (10/7/2021). Menurutnya, tercapainya angka kematian di dunia akibat Covid-19 hingga 5 juta orang akan semakin cepat.

"1 juta ke 1 juta [kematian] 251 hari. 1 juta ke 2 juta 114 hari. 2 juta ke 3 juta 89 hari, 3 juta ke 4 juta 89 hari. 5 juta sedang berakumulasi sekarang. Dapatkan vaksin," tulis Younus.

WHO mencatat total kasus Covid-19 di dunia mencapai 185,29 juta dengan kematian sebanyak 4,01 juta orang pada 10 Juli. Amerika Serikat dan India masih berada di urutan teratas.

Adapun Indonesia berada di urutan ke-16, tetapi menjadi yang kedua tertinggi setelah India dari kelompok negara Asia.

Dengan terus bermutasinya virus Covid-19 dan tersebarnya varian Delta, terdapat sekitar 458.000 orang yang terpapar Covid-19 dan 8.500 orang meninggal di dunia dalam 24 jam terakhir.

Sementara itu dari jumlah vaksinasi di dunia, terdapat 3,07 miliar dosis yang telah didisitribusikan. Namun, baru 566 juta orang yang menerima dua dosis vaksin dan 1,24 miliar orang menerima dosis pertama.

Sebelumnya, Younus mengatakan Indonesia dalam situasi krisis Covid-19. Namun dia meminta masyarakat tidak panik.

Dia juga membagikan gambar yang memiliki narasi bahwa masyarakat harus tetap tenang dan berupaya menghentikan penyebaran virus. Caranya adalah melalui cuci tangan selama 20 detik, menutup mulut dan hidung saat batuk ataupun bersin, menjaga jarak aman, dan tetap di rumah, khususnya saat Anda merasa sakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini