Perusahaan Filipina Ini Setop Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara, Kenapa?

Bisnis.com,11 Jul 2021, 13:08 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
fasilitas conveyor belt di salah satu tambang batu bara Australia/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Salah satu perusahaan penyedia listirk di Filipina, San Miguel Corp., akan menghapus program ekspansi pembangkit listrik tenaga batu bara dari proyek-proyek mendatang seiring dengan proses transisi ke sumber energi terbarukan.

Presiden San Miguel Corp., Ramon Ang dalam unggahannya di Facebook menyebutkan, keputusan tersebut amat sulit diambil mengingat ketergantungan Filipina yang masih cukup tinggi terhadap bahan bakar fosil.

“Kami tetap yakin transisi ini dapat berjalan dengan baik melalui kolaborasi dan teknologi-teknologi baru,” katanya dikutip dari Bloomberg, Minggu (11/7/2021).

Pada April lalu, San Miguel telah menggelontorkan dana senilai lebih dari US$1 miliar untuk membangun 31 fasilitas penyimpanan tenaga baterai dengan total kapasitas lebih dari 1.000 megawatt.

Berdasarkan data Pemerintah Filipina, San Miguel memiliki kapasitas penyediaan listrik sebesar 20,7 persen di Filipina. Jumlah tersebut sedikit dibawah Aboitiz Power Corp., yang mencakup sebanyak 21,3 persen.

Pada akhir 2020 lalu, Departemen Energi Filipina telah menetapkan moratorium untuk pembangunan pembangkit listrik bertenaga batu bara. Hal ini dilakukan seiring dengan upaya Filipina untuk beralih ke sumber energi yang fleksibel dan mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 2030.

Sementara itu, pembangkit listrik tenaga batu bara masih memasok 41 persen listrik di Filipina, diikuti oleh energi terbarukan sebanyak 29 persen. Sedangkan, minyak dan gas alam masing-masing memasok 17 persen dan 13 persen listrik di Filipina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini