Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah saham bank kecil hingga menengah masuk dalam jajaran top gainers, setelah harga sahamnya menyentuh batas auto reject atas (ARA) atau naik 25 pecel pada perdagangan hari ini, Senin (12/7/2021).
Mereka yakni PT Bank Sinarmas Tbk. (BSIM), PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA), dan PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI).
Saham Bank Sinarmas menyentuh batas ARA dalam dua hari beruntun. Pada perdagangan hari ini, sahamnya berakhir di level Rp875 dengan nilai transaksi saham mencapai RpRp14,52 miliar.
Demikian pula, saham Allo Bank menyentuh batas ARA dalam dua hari beruntun. Harga sahamnya ditutup pada level Rp2.700 dengan nilai transaksi saham sebesar Rp34,58 miliar.
Sementara kenaikan harga saham Bank Bumi Arta mencapai batas ARA pada hari ini, ditutup di level Rp1.400. Nilai transaksi sahamnya sebanyak Rp137,11 miliar.
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menilai kenaikan harga saham bank mini masih dipengaruhi ekspektasi tinggi terhadap rencana bank-bank mini yang akan beralih ke bank digital.
Terutama untuk saham Allo Bank, pemegang saham menaruh ekspektasi terhadap pemilik baru yakni PT Mega Corpora, perusahaan milik Chairul Tanjung. Mega Corpora resmi menggenggam 90 persen saham Allo Bank pada Mei 2021.
"Ada fenomena ekspektasi tinggi terhadap aksi korporasi bank-bank kecil yang akan beralih ke digital banking. Bila tidak didukung dengan fundamental yang kuat, maka ini hanya euforia saja," katanya, Senin (12/7/2021).
Selain rencana transformasi ke bank digital, kata dia, belum ada sentimen lain yang kuat untuk mendorong harga saham bank. Apalagi kenaikan angka kasus Covid-19 yang terus mencatat rekor baru membuat kekhawatiran terganggunya pemulihan ekonomi yang lebih cepat.
"Saya belum melihat ada berita yang dapat mendorong kenaikan harga saham perbankan karena ekonomi sedang masa pemulihan akibat pandemi Covid-19," imbuhnya.
Sebagai informasi, harga saham Allo Bank menyentuh batas ARA dalam dua hari beruntun setelah Bursa mengumumkan harga teoretis saham BBHI sebesar Rp1.735 pada perdagangan Jumat (9/7/2021). Penetapan harga teoretis terkait dengan aksi rights issue Allo Bank.
Harga saham tersebut mengalami perubahan signifikan dari harga penutupan Kamis (8/7/2021) yang tercatat pada harga Rp4.670. Adapun aksi rights issue akan meningkatkan permodalan perseroan sekitar Rp749,85 miliar, yang akan digunakan untuk pengembangan digital banking.
Sementara kenaikan harga saham BNBA terjadi sejak perseroan mengumumkan jadwal rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia pada 8 Juli 2021. Perseroan akan menyelenggarakan RUPS Tahunan pada 16 Agustus 2021.
Dari sisi kinerja, Bank Bumi Arta mencetak laba Rp35,05 miliar pada 2020, atau turun 31,49 persen secara year on year. Bank Bumi Arta termasuk bank mini yang rutin membagikan dividen.
Dalam catatan Bisnis, Bank Bumi Arta rutin membagikan dividen dalam lima tahun terakhir dengan dividend payout ratio di kisaran 25,08-27,35 persen. Pada tahun lalu, perseroan membagikan dividen sebesar Rp13,28 miliar dari laba tahun buku 2019.
Bank Bumi Arta juga sedang fokus mengembangkan infrastruktur digital. Presiden Direktur Bank Bumi Arta Wikan Aryono pada Februari kemarian menyampaikan bahwa perseroan membuka kemungkinan untuk berkolaborasi dengan semua platform antara lain e-commerce, pembayaran digital dan online payment, aplikasi jasa transportasi atau travel, hiburan, dan fintech. Hal ini merupakan bagian dari transformasi digital perseroan.
"Kami membuka semua opsi-opsi tersebut untuk kinerja Bank Bumi Arta ke depan dan kebaikan semua stakeholder," terangnya dalam penyampaian laporan hasil publik insidentil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel