Jeda Dosis Vaksin Covid-19 AstraZeneca Lebih Lama Diklaim Lebih Efektif, Kenapa?

Bisnis.com,13 Jul 2021, 16:53 WIB
Penulis: Meuthia Novianthree Nafasya
Vaksin Covid-19 AstraZeneca diklaim semakin ampuh bila memiliki jeda dari suntikan dosis pertama dan dosis kedua yang lebih lama/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah studi baru memberikan kepastian bahwa kesenjangan yang lebih panjang antara dosis pertama dan kedua dari vaksin Oxford-AstraZeneca tidak akan membahayakan respons kekebalan seseorang. 

Melansir dari Medical News Today, kesenjangan hingga 45 minggu lamanya sebenarnya akan menyebabkan respons imun lebih kuat dibandingkan dengan interval yang telah direkomendasikan. Negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah menghadapi peningkatan kasus Covid-19, dengan persediaan vaksin yang sangat terbatas. 

“Adanya induksi antibodi yang sangat kuat dengan interval yang sangat panjang menjadi kabar baik, bagi negara yang memiliki pasokan vaksin terbatas,” ungkap Prof. Teresa Lambe, Selasa (13/7/2021). 

World Health Organization (WHO) merekomendasikan jeda 8 hingga 12 minggu antara dosis pertama dan kedua vaksin AstraZeneca. Namun, Oxford University telah memberikan kepastian bahwa dosis kedua vaksin tetap sangat efektif bahkan setelah jeda hingga 45 minggu. 

Penelitian juga menunjukkan bahwa dosis ketiga dari vaksin asli lebih dari 6 bulan setelah dosis kedua menginduksi peningkatan kekebalan yang kuat terhadap SARS-CoV-2. Dosis ketiga menyebabkan tingkat antibodi lebih tinggi yang mampu menetralkan varian alfa, beta, dan delta. 

Untuk menilai kemanjuran dosis kedua atau ketiga yang tertunda, para peneliti memvaksinasi sukarelawan berusia 18-55 tahun yang terdaftar dalam uji klinis vaksin AstraZeneca dan telah menerima satu atau dua dosis. 

Para peneliti menemukan bahwa tingkat antibodi mereka lebih tinggi daripada mereka yang menerima dosis kedua dengan interval waktu lebih pendek. 30 peserta menerima dosis kedua dengan interval waktu rata-rata 44 minggu setelah dosis pertama.

Pada 90 peserta yang menerima dosis ketiga, tingkat antibodi lebih tinggi dibandingkan dengan respons antibodi interval 28 hari setelah dosis kedua. Respons imun sel T juga menerima dorongan. 

Para relawan mengalami efek samping ringan terhadap vaksin setelah dosis kedua atau kedua yang tertunda dibandingkan dengan dosis pertama. Penelitian saat ini hanya mencakup orang dewasa yang lebih muda, tetapi penelitian terhadap orang dewasa lebih tua sedang berlangsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Novita Sari Simamora
Terkini