PGN Bakal Prioritaskan Pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Cisem

Bisnis.com,13 Jul 2021, 21:12 WIB
Penulis: Muhammad Ridwan
Petugas mengawasi pipa gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN). Istimewa/PGN

Bisnis.com, JAKARTA—PT Perusahaan Gas Negara Tbk. bakal memperluas infrastrukturnya untuk menangkap peluang kebutuhan pasokan gas bumi yang akan digunakan kawasan industri di Jawa bagian selatan dengan memprioritaskan pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon—Semarang.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan mengatakan bahwa potensi Kebutuhan Kawasan Industri (KI) dengan menggunakan pendekatan luasan lahan adalah sebesar 390 BBtud.

PGN sendiri telah melakukan penandatanganan pokok-pokok perjanjian dengan Kawasan Industri Terpadu Batang dan Kawasan Industri Kendal. Pada kerja sama ini, PGN akan menyediakan pasokan gas dan infrastruktur pendukungnya di KI Kendal dengan kebutuhan gas sekitar 37 BBtud dan KIT Batang 10 BBtud.

PGN juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian ESDM mengenai jaringan pipa transmisi Cirebon—Semarang yang diprioritaskan akan dibangun terlebih dahulu untuk ruas dari Semarang ke Batang. Dengan begitu, akan ada pasokan gas khusus ke Batang melalui jaringan Semarang—Batang.

“Nanti akan ada kawasan industri di Cilacap. Kami ingin adanya sinergi utilisasi infrastruktur, selain untuk ke Kilang namun juga akan kami gunakan untuk kawasan industri maupun masyarakat khususnya di Jawa bagian selatan,” katanya seperti dikutip dalam keterangan resmi, Selasa (13/7/2021).

Selain itu, terdapat juga rencana peningkatan overall steel capacity Nasional, smelter dan gasifikasi pembangkit PLN yang tersebar di beberapa lokasi di Indonesia.

Proyek Smelter memiliki potensi sampai dengan 80 BBtud, sedangkan pada proyek gasifikasi PLN tahap 1 memiliki potensi sampai dengan 76 BBtud. Kedua proyek tersebut akan menjadi anchor demand bagi kawasan industri sekitarnya.

“Kemudian di kawasan timur Indonesia, program PGN untuk listrik nasional yaitu rencana gasifikasi pembangkit PLN dari diesel ke gas. Dari sisi value chain-nya, penggunaan gas akan jauh lebih murah daripada diesel. Nanti diharapkan akan menyentuh kawasan seperti Papua, Ambon, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan lain-lain,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sepakat bahwa akan dilakukan speed-up untuk pembangunan jaringan Semarang—Batang dalam membantu pemenuhan kebutuhan gas di Jawa Tengah. Menurut Ganjar, jaringan pipa Cirebon—Semarang juga penting untuk didorong diselesaikan.

“Faktanya, Jawa Tengah memang agak shut posisi gasnya, saya kira perlu digas sehingga gas untuk industrinya bisa jalan,” ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lili Sunardi
Terkini