Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) bersiap melunasi obligasi yang jatuh tempo pada kuartal III/2021, dengan mengoptimalkan likuiditas yang dimiliki perseroan.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia, Bank BJB memiliki Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2018 Seri A. Surat utang dengan jumlah pokok Rp835,5 miliar tersebut, akan jatuh tempo pada 28 September 2021.
"Betul, di tahun ini ada obligasi kami yang jatuh tempo di bulan September senilai Rp835 miliar," terang Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi, Selasa (13/7/2021).
Dia menerangkan terkait obligasi yang akan jatuh tempo di kuartal ini, perseroan telah mengantisipasinya dengan menyiapkan dana untuk pelunasan. Pelunasan akan mengoptimalkan likuiditas yang kondisinya saat ini memadai. Sebelumnya disampaikan perseroan memiliki ekses likuiditas berada pada level Rp20 triliun.
Yuddy menambahkan perseroan akan menerbitkan obligasi sebanyak-banyaknya Rp2 triliun pada tahun ini hingga tahun depan. Hal itu dilakukan melalui Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III.
Pada tahap pertama, Bank BJB menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Bank BJB Tahap I Tahun 2021 senilai Rp1 triliun. Obligasi tersebut terdiri dari dua seri.
Baca Juga : BJB Sukses Salurkan Dana PEN Periode Kedua |
---|
Obligasi Subordinasi Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp379 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,85 persen per tahun dan jangka waktu 5 tahun. Adapun jumlah Obligasi Subordinasi Seri B ditawarkan sejumlah Rp621 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,60 persen dan jangka waktu 7 tahun.
"Di tahun 2021 ini sendiri diterbitkan Rp1 trilliun, masa book building-nya sudah selesai per tanggal 25 juni, dengan oversubscribe 3,7 kali atau senilai Rp3,7 trilliun. Dana obligasi tersebut akan efektif masuk ke perseroan pada tanggal 15 Juli 2021," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel