Ashmore AM (AMOR) Bukukan AUM Rp35 Triliun per Juni 2021

Bisnis.com,14 Jul 2021, 08:19 WIB
Penulis: Dwi Nicken Tari
Direktur Ashmore PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR) Arief Cahyadi Wana di sela-sela seremoni pencatatan saham perdaana perseroan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (14/1/2020). - Bisnis/Hafiyyan

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten manajer investasi PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk. membukukan dana kelolaan atau asset under management (AUM) senilai Rp35 triliun pada akhir Juni 2021.

Total AUM tersebut naik 53,4 persen secara tahunan (year-on-year), tetapi masih flat dibandingkan dengan akhir kuartal sebelumnya yang senilai Rp34,97 trliun.

Namun demikian, laju kenaikan AUM secara tahunan di emiten dengan kode saham AMOR ini lebih tinggi dibandingkan kenaikan AUM industri reksa dana yang sebesar 11,1 persen.

Presiden Direktur Ashmore AM Ronaldus Gandahusada mengatakan pada tahun buku 2020-2021 yang berakhir pada 30 Juni 2021 ini perseroan dapat meningkatkan dana kelolaan didukung oleh inovasi produk, penurunan imbal hasil obligasi secara global dan likuiditas yang kuat di sistem perbankan, serta pemulihan berkelanjutan di pasar saham.

“Kami juga dengan bangga mengumumkan bahwa pada bulan Juni kemitraan strategis kami dengan Bukalapak, Buka Investasi Bersama (BIB) telah meluncurkan aplikasi platform investasi digitalnya, bMoney,” tulis Ronaldus dalam keterangan resmi, Rabu (14/7/2021).

Adapun, aplikasi bMoney disebut mendapat respons positif oleh pelaku pasar dan akan menjadi agen penjualan digital reksa dana milik perseroan. Dengan demikian, bMoney diharapkan dapat mendongkrak AUM perseroan untuk jangka menengah hingga panjang.

Walaupun ada kenaikan kasus positif Covid-19 akhir-akhir ini, Ronaldus optimistis keadaan akan segera kembali stabil seiring dengan program pembatasan sosial yang dilakukan pemerintah serta perluasan vaksinasi.

“Kami percaya kelas aset saham secara khusus akan mengalami pemulihan yang stabil terutama didukung oleh saham sektor teknologi yang bermunculan,” tulis Ronaldus.

Lebih lanjut, Ashmore AM mengantongi arus masuk senilai Rp470 miliar pada periode April-Juni 2021 yang diimbangi penurunan kinerja investasi sebesar Rp490 miliar.

Rata-rata dana kelolaan Ashmore AM untuk periode satu tahun terakhir mengalami kenaikan sebesar 19,1 persen yoy menjadi Rp32 triliun dari sebelumnya Rp26,8 triliun.

Adapun, arus masuk bersih pada periode tersebut sebagian besar ke dalam produk reksadana saham, mencerminkan permintaan yang meningkat terhadap kelas asset saham yang didorong oleh meningkatnya daya tarik sektor teknologi.

Tema investasi pendapatan tetap juga menerima arus masuk yang positif selama kuartal terakhir tahun fiskal 2020-2021 tersebut bersamaan dengan arus masuk investor asing ke obligasi Pemerintah Indonesia meskipun ada beberapa volatilitas di pasar pendapatan tetap global.

“Walaupun volatilitas terjadi sepanjang triwulan, indeks pasar saham Indonesia ditutup tidak berubah secara kuartalan dan dengan saham-saham kapitalisasi kecil/menengah dan sektor terkait teknologi mengungguli saham kapitalisasi besar untuk dua triwulan berturut-turut,” jelas Ronaldus.

Pasar obligasi, lanjutnya, di sisi lain terus pulih dimana imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia mencapai puncaknya pada akhir Maret 2021 sebelum mengalami penguatan dengan imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun turun 21 bps sepanjang periode tersebut sementara volatilitas rupiah tetap terkendali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini