Bisnis.com, JAKARTA — Nestlé Indonesia memastikan akan terus mengambil bahan baku lokal sebagai penunjang kegiatan produksi di Indonesia. Perusahaan asal Swiss ini pun menyebut telah menjadi penyerap susu peternak dan kopi petani lokal terbesar saat ini.
Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia Ganesan Ampalavanar mengatakan saat ini perusahaan memiliki 26.000 mitra peternak susu perah dengan pembelian setiap tahunnya berkisar US$110 juta atau setara Rp1,6 triliun.
Dengan angka tersebut, secara nasional Néstle menyebutkan bahwa 60 persen pembelian sapi perah telah dilakukan oleh perusahaan.
"Kami bangga menjadi pembeli susu dan kopi terbesar di Indonesia. Untuk kopi kami mengambil dari 20.000 petani dengan nilai US$80 juta [1,2 triliun] setiap tahunnya untuk brand kami Nescafé," katanya dalam Investor Daily Summit 2021, yang dikutip Rabu (14/7/2021).
Ganesan menyebut dalam berproduksi perusahaan memiliki lima komitmen yang akan dijaga yakni gizi, kualitas, investment, bahan baku dan keberlanjutan. Menurutnya dengan bertemunya gizi dan kualitas produksi merupakan kunci mengembangkan produk terbaik untuk masyarakat.
Adapun pada Mei lalu Nestlé Indonesia resmi memulai pembangunan pabrik baru di Batang, Jawa Tengah dengan investasi US$120 juta. Pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi 775.000 ton per tahun dan mulai beroperasi pada 2023.
Pabrik baru yang akan dibangun di atas tanah seluas 19,8 hektare, akan menjadi fasilitas produksi susu cair Bear Brand dan minuman siap konsumsi Milo serta Nescafé. Perusahaan memperkirakan akan ada lapangan pekerjaan tercipta untuk 200 orang serta membuka kesempatan usaha baru di bidang pengembangan peternakan sapi perah bagi komunitas.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia Bahlil Lahadalia melaporkan setiap hari Nestlé Indonesia membeli lebih dari 750.000 liter susu segar dari 26.000 peternak sapi perah yang tergabung di 42 koperasi susu dan kelompok peternak sapi perah untuk memenuhi kebutuhan bahan baku susu segar bagi pabrik Kejayan di Jawa Timur.
"Ada sekitar Rp4,6 miliar dibayarkan Nestlé setiap hari atau setara Rp1,6 triliun dibayarkan per tahun kepada para peternak sapi perah di pedesaan, sehingga mendukung pembangunan ekonomi pedesaan dan penghidupan para peternak sapi perah," katanya dalam peletakan batu pertama Pabrik Nestlé Bandaraya kala itu.
Pada 2019, Nestle juga telah berinvestasi sebesar US$100 juta dalam peningkatan kapasitas di 3 pabrik sebesar 25 persen. Nestlé memiliki tiga pabrik yang memiliki standard internasional yakni di Karawang, Lampung, dan Pasuruan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel