Banyak Sentimen Negatif, Harga Dasar Bitcoin Jadi Sekitar US$30.000

Bisnis.com,16 Jul 2021, 17:18 WIB
Penulis: Asteria Desi Kartika Sari
Ilustrasi Mata Uang Kripto Bitcoin/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Harga bitcoin telah turun lebih rendah dalam kisaran perdagangan di atas US$30.000. Prognostik kripto penuh risiko, paling tidak karena harga Bitcoin secara kasar telah turun setengah dari rekor tertinggi tiga bulan lalu.

Meski begitu, beberapa industri menggabungkan sekitar US$30.000 sebagai titik dukungan. Dalam opsi, level US$30.000 adalah harga strike turun yang paling banyak terjual untuk Juli dan Agustus, menandakan kepercayaan di antara para pedagang, menurut Delta Exchange.

"Ini harus memberikan dukungan yang kuat ke pasar," kata Chief Executive Officer Pankaj Balani dikutip Bloomberg Jumat (16/7/2021).

Pedagang kripto juga mencoba mengambil keuntungan dari kisaran harga, termasuk membeli antara US$30.000 dan US$32.000 dan menjual di zona US$34.000-US$36.000.

Hal tersebut diungkapkan Todd Morakis, salah satu pendiri produk keuangan digital dan penyedia layanan JST Capital. Dia menambahkan bahwa pasar saat ini tampaknya lebih memperhatikan berita buruk.

Bitcoin telah dilanda banyak kemunduran akhir-akhir ini, termasuk tindakan keras peraturan China, sebagian karena kekhawatiran tentang konsumsi energi yang tinggi oleh penambang kripto dan kemajuan dalam proyek mata uang digital bank sentral yang dapat memeras koin pribadi.

Selain itu, pencipta Dogecoin baru-baru ini mengecam kripto sebagai sebuah tipuan.

Bitcoin diperdagangkan sekitar US$31.600 pada 09:26 di London dan turun sekitar 6 persen selama sepekan ini. Kondisi itu masih naik lebih dari 200 persen selama 12 bulan terakhir.

Konstantin Richter, chief executive officer dan pendiri Blockdaemon, penyedia infrastruktur blockchain memberikan harapan untuk permintaan institusional, dengan alasan Bitcoin harus turun di bawah US$20.000 sebelum institusi mulai mempertanyakan “validitas ruang.”

“Kalau turun cepat, bisa naik cepat. Itulah kripto," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini