Kematian Pasien Covid-19 Bertambah, Keterisian Pemakaman di Jakarta 95 Persen

Bisnis.com,19 Jul 2021, 15:30 WIB
Penulis: Nyoman Ary Wahyudi
Foto udara suasana pemakaman khusus Covid-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (15/7/2021). Berdasarkan data Worldometer, Indonesia resmi masuk empat besar kasus aktif Covid-19 terbanyak di seluruh dunia, pada Kamis (15/7/2021) kasus aktif di Indonesia mencapai 480.199 kasus, melampaui Rusia yang tercatat 457.250 kasus, Indonesia juga jauh melampaui India yang tercatat 432.011 kasus. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Nova Harihan Paloh membeberkan tingkat keterisian lahan pemakaman di DKI Jakarta sudah di atas 95 persen hingga saat ini.

Nova menilai, perlu dilakukan upaya solutif mengingat lonjakan kasus kematian selaras dengan peningkatan jumlah kasus aktif positif Covid-19 sejak Juni 2021.

“Sekarang kita lihat tingkat rasio perhari lahan tidak mencukupi, berarti kan kita harus mencari jalan keluar. Apalagi kemarin sempat melonjak yang meninggal sampai ratusan,” kata Nova melalui keterangan tertulis, Senin (19/7/2021).

Berdasarkan data dari Dinas Pertamanan dan Kehutanan DKI Jakarta, ada total 82 TPU di Jakarta yang dikelola Pemprov DKI Jakarta.

Total luas lahan seluruh TPU itu sekitar 6.070.955 meter persegi atau 1 persen dari luas wilayah Jakarta yang mencapai 662 kilometer persegi.

Dari 82 TPU itu, tingkat keterisian 68 TPU di antaranya sudah di atas 95 persen bahkan hampir 100 persen. TPU-TPU itu kemudian hanya dimungkinkan untuk melayani model pemakaman tumpang.

Sementara itu, berdasarkan data Pemprov DKI angka kematian tertinggi akibat Covid-19 di Ibukota pernah mencapai 196 jiwa pada Jumat (9/7/2021) dan 181 jiwa pada Rabu (7/7/2021).

Menanggapi situasi tersebut Nova menyatakan Komisi D akan mendukung terkait anggaran jika diperlukan untuk perluasan lahan pemakaman, dengan tujuan tidak ada lagi warga yang kesulitan atau antre pada proses penguburan jenazah.

“Tetap kita melihat kondisi keuangan daerah ya, kita dorong kok anggarannya. Tapi kalau memang masih kurang bisa gunakan BTT (biaya tak terduga), nanti bisa dilakukan pembahasan,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini