Bisnis.com, JAKARTA – Harga baja global menunjukkan tren peningkatan yang didorong oleh pemulihan permintaan global meskipun produksi masih kedodoran.
Melansir Bloomberg, Rabu (21/7/2021), The World Steel Association atau Asosiasi Baja Dunia menilai permintaan baja di seluruh dunia diperkirakan akan tumbuh 5,8 persen tahun ini melebihi tingkat prapandemi. Konsumsi China, sekitar setengah dari total global, akan terus tumbuh dari rekor tertinggi, sementara bagian dunia lainnya mengalami rebound dengan kuat.
Adapun pemulihan tersebut didukung oleh paket stimulus China pada 2020 yang berisi dukungan untuk industri sebesar US$153,8 miliar.