Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik atau net outflow hingga 19 Juli 2021 mencapai US$700 juta.
“Memasuki triwulan III, hingga 19 Juli 2021, investasi portofolio mencatat net outflow sebesar US$700 juta,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/7/2021).
Perry menjelaskan, outflow pada awal kuartal III/2021 terjadi sejalan dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat.
Meski demikian, dia memperkirakan neraca modal akan mengalami surplus pada kuartal II/2021, didukung oleh aliran modal masuk dalam bentuk penanaman modal asing dan investasi portofolio.
BI mencatat, investasi portofolio pada kuartal II/2021 mengalami net inflow sebesar US$4,28 miliar.
Di samping itu, BI mencatat nilai tukar rupiah pada 21 Juli 2021 mengalami pelemahan sebesar 0,29 persen secara point-to-point. Secara rerata, nilai tukar rupiah terdepresiasi 1,14 persen jika dibandingkan dengan level akhir Juni 2021.
Namun, Perry mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah tersebut masih tetap terkendali meski ketidakpastian di pasar keuangan global meningkat.
Secara tahun berjalan, rupiah hingga 21 Juli 2021 mencatat depresiasi sekitar 3,39 persen (year-to-date/ytd) jika dibandingkan dengan level pada akhir 2020.
Perry pun mengatakan kondisi ini masih jauh lebih baik dibandingkan dengan depresiasi yang dialami oleh negara berkembang lainnya.
“Relatif lebih rendah dibandingkan depresiasi dari mata uang sejumlah negara berkembang lainnya, seperti Filipina, Malaysia, dan Thailand,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel