Bisnis.com, JAKARTA- Bank Indonesia (BI) memperkirakan bank sentral AS Federal Reserve baru akan menaikkan suku bung acuan pada akhir 2022.
Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan kenaikkan ini akan didahului oleh tapering pada kuarta I/2021.
"Kalaupun ada kenaikan Fed Fund Rate baru akhir 2022," ujar Perry dalam wawancara dengan CNBC TV, Kamis (22/7/2021).
Dia melihat risiko adanya flight to quality dari dana asing dari kebijakan tersebut. Tentunya, investor global akan mencari investasi ke negara aman.
Namun, dia menegaskan BI akan terus memastikan untuk menjaga stabilitas rupiah sesuai dengan mekanisme pasar dan terus melakukan intervensi di pasar spot, DNDF dan membeli SBN di pasar sekunder.
Risalah pertemuan Federal Open Market Committee menunjukkan Pejabat Federal Reserve diperkirakan akan terus membuat kemajuan dalam mencapai ambang batas guna mengurangi program pembelian obligasi besar-besaran oleh bank sentral AS.
“Sejumlah peserta menyebutkan bahwa mereka mengharapkan kondisi untuk mulai mengurangi laju pembelian aset akan terpenuhi lebih awal dari yang mereka perkirakan pada pertemuan sebelumnya,” tulis risalah pertemuan FOMC 15-16 Juni yang diterbitkan Rabu (7/7/2021) waktu AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel