Petani Milenial Burung Puyuh Resmi Diluncurkan

Bisnis.com,22 Jul 2021, 11:37 WIB
Penulis: Wisnu Wage Pamungkas
Petani milenial burung puyuh

Bisnis.com, BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat meluncurkan Petani Milenial Burung Puyuh (PMBP) secara hibrid di Rumah Edukasi Bhiomethagreen, Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Kamis (22/7/2021).

Program bagian dari Petani Milenial ini meluncurkan lima peserta PMBP pada tahap I yang akan membudidayakan masing-masing 2.000 ekor burung puyuh.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar Jafar Ismail menjelaskan, sebelum memulai budi daya burung puyuh, kelima PMBP tersebut sudah mendapatkan pembekalan secara luring pada Senin, 3 Mei 2021.

Pembekalan tersebut berkaitan dengan pengenalan program PMBP, prospek usaha sub sektor peternakan dan analisa kelayakan usaha, teknologi budi daya bidang peternakan untuk milenial, teknik pengolahan dan pemasaran produk burung puyuh, serta pemberian modal kerja perbankan.

"Guna memastikan budi daya dilaksanakan sesuai prosedur dan tingkat keberhasilannya tinggi dilakukan pendampingan secara teknis terkait budidaya burung puyuh oleh DKPP Jabar yang bekerjasama dengan dinas yang membidangi fungsi peternakan kabupaten/kota," kata Jafar.

Model bisnis yang diterapkan PMBP disusun secara komprehensif. Jafar mengatakan, pihaknya menggandeng PT Agro Jabar sebagai off taker sekaligus investor. Penyediaan kebutuhan budi daya, mulai dari bibit, pakan, sampai obat-obatan, akan menggunakan KUR dari Bank BJB dengan penjamin PT Agro Jabar.

Menurut Jafar, terdapat dua kategori PMBP. Pertama, PBMP Intensif yang membudidayakan burung puyuh di Rumah Edukasi Bhiomethagreen dengan pengawasan PT Agro Jabar dan Bank BJB. Kedua, PMBP Mandiri. Untuk kategori tersebut, budi daya bertempat di lokasi masing-masing petani milenial yang mempunyai lahan sendiri.

"Jumlah peserta pendaftar Kegiatan PMBP, awalnya berjumlah 33 orang, setelah melalui proses seleksi yang berjenjang, mulai administrasi, kurasi, wawancara, BI Checking, sampai ke seleksi akhir, hanya tinggal 30 orang peserta," ucapnya.

"Untuk tahap pertama diambil lima orang yang telah siap untuk launching. PMBP perdana ini diharapkan dapat memperoleh sosok petani milenial terpilih yang dapat memberikan wajah peternakan ke depan dengan success story-nya, agar kegiatan petani milenial ini dapat berhasil dan berkelanjutan," imbuhnya.

Jafar mengatakan, PMBP bertujuan untuk menumbuhkembangkan kewirausahaan muda sub sektor di Jabar, mengubah wajah sub sektor peternakan menjadi segar dan atraktif dengan pemanfaatan teknologi, serta menciptakan sub sektor peternakan lebih maju, mandiri, dan modern.

Selain itu, PMBP diharapkan turut berkontribusi menyelesaikan masalah keterbatasan tenaga kerja, dapat meningkatkan produktivitas burung puyuh, serta meningkatkan konsumsi protein dari burung puyuh, baik telur maupun daging, di Jabar.

Terlebih, berdasarkan hasil Survei Pertanian Antar Sensus (SUTAS) pada 2018, jumlah rumah tangga usaha pembudidaya burung puyuh di Jabar hanya 1.705 rumah tangga atau 0,09 persen dari total rumah tangga usaha peternakan Jabar.

"Kegiatan PMBP ini tidak hanya menjadi gerakan atau model bisnis di level provinsi saja, akan tetapi dapat juga PMBP ini direplikasi dan diterapkan di 27 kabupaten/kota se-Jabar guna mewujudkan Budidaya Burung Puyuh yang semakin berkembang dalam upaya memenuhi konsumsi protein hewani," kata Jafar.

"Diharapkan program PMBP ini dapat mengurangi angka pengangguran yang jumlahnya berlipat akibat pandemi Covid-19 dan anak desa tidak terus datang ke kota untuk bekerja. Sebagaimana yang disampaikan Gubernur Jabar untuk Petani Milenial: Usaha di desa, penghasilan kota dan bisnis mendunia," imbuhnya.

Dalam acara tersebut, dilakukan sejumlah penandatanganan kerja sama mengenai kegiatan pembudidaya burung puyuh dan penyerahan simbolis KUR, di antaranya DKPP Jabar dengan PT Agro Jabar, PT Agro Jabar dengan PT STM, PT Agro Jabar dengan Petani Milenial, simbolis penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank BJB kepada lima PMBP tahap I.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini