Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah kantor cabang bank terus berkurang seiring dengan fokus bank mengembangkan layanan digitalnya. Hal itu seiring dengan tren transaksi nasabah yang berubah ke digital.
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menilai dengan adanya pandemi Covid-19 membuat perbankan mengalihkan tranksaksi konvensional ke transaksi berbasis digital.
“Di samping adanya tuntutan persaingan, bank pun lebih efisien,” ujar Trioksa ketika dihubungi Bisnis pada Rabu (21/7/2021)
Trioksa pun menilai ke depannya tren cabang fisik akan semakin berkurang dan perbankan pun akan sangat selektif jika ingin membuka cabang fisik baru. Bank–bank besar pun akan memperkuat digitalisasi dalam layanan perbankan.
Adapun berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per April 2021 jumlah kantor cabang perbankan sebayak 29.780 unit, berkurang 1.232 unit dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) melihat layanan keuangan bank belum sepenuhnya dapat diganti secara digital, seperti setoran tunai dan pinjaman dalam jumlah besar.
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn mengatakan Ke depannya, BCA akan terus mengevaluasi kebutuhan masyarakat terkait kantor cabang BCA.
Saat ini jumlah kantor cabang BCA pada akhir Maret 2021 tercatat ada sebanyak 1.244 kantor cabang yang tersebar di Indonesia. Terkait penambahan, relokasi, penutupan kantor cabang, BCA masih membuka beberapa jaringan kantor di area yang potensial.
"Namun, pada beberapa area yang sudah dapat ter-cover jaringan cabang terdekat lainnya dilakukan relokasi atau penutupan,” ujar Hera kepada Bisnis pada Rabu (21/7/2021)
Hera pun menjelaskan BCA mencermati bahwa nasabah saat ini juga telah banyak melakukan transaksi finansialnya melalui layanan perbankan digital seperti BCA Mobile dan KlikBCA.
“Per kuartal I/2021, nilai transaksi mobile banking BCA tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 37,1 persen YoY dan internet banking BCA tercatat tumbuh 24 persen YoY,“ tutup Hera.
Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatatakan per Maret 2021 jumlah kantor cabang berkurang sebesar 341 dibandingkan Maret 2020.
Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan secara alami, akibat adanya digitalisasi serta perubahan perilaku masyarakat menyebabkan keberadaan dan fungsi kantor cabang bank konvensional akan berkurang seiring dengan berjalannya waktu.
"Pandemi yang terjadi menjadi akselerator digitalisasi tersebut, sehingga mempercepat proses yang ada," ujar Aestika ketika dihubungi Bisnis pada Rabu (21/7/2021)
Aestika pun menjelaskan hingga akhir Maret 2021 tercatat jumlah outlet konvensional BRI sebanyak 9.241 kantor, atau berkurang sebesar 341 dibandingkan dengan jumlah outlet konvensional BRI pada Maret 2020 yaitu sebanyak 9.582 kantor.
Aestika pun menutup dengan mengatakan ke depan BRI akan terus fokus dalam menjalankan transformasi digital, dengan fokus pada area bisnis, transaksi, ekosistem, dan internal process.
"Pengembangan jaringan BRI akan difokuskan pada Agen BRILink , yang pada akhir Juni 2021 tercatat sebanyak 465.000 orang dengan transaksi mencapai Rp414 triliun." Tutup Aestika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel