Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) telah menyiapkan tambahan modal untuk PT Bank Digital BCA, anak usaha perseroan di bisnis bank digital.
Penambahan modal tersebut seiring dengan rencana perseroan untuk BCA Digital dapat melantai di Bursa dalam 1-2 tahun mendatang.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan salah satu syarat perusahaan untuk melantai di Bursa yakni harus memiliki size yang cukup besar. Jika size terlalu kecil, kata dia, maka investor hanya memandang sebelah mata.
Sebagai konsekuensinya, perseroan melihat perlunya tambahan modal bagi BCA Digital agar memiliki size yang lebih besar. Namun, besaran tambahan modal untuk bank digital tersebut belum bisa disampaikan. Sebagai informasi, per 31 Maret 2021, BCA Digital memiliki modal inti sebesar Rp1,37 triliun.
"Kami sudah persiapkan, tapi saya belum ngomong dulu jumlahnya berapa karena untuk bisa IPO kita harus sizeable, dan untuk sizeable kita perlu tambahan modal. Modalnya berapa tunggu tanggal mainnya," terang Jahja dalam koneferensi pers, Kamis (22/7/2021).
Adapun, BCA Digital telah merilis aplikasi paltform bank digital Blu untuk pengguna Android di Google Play Store pada 2 Juli 2021.
Aplikasi Blu hadir sebagai ekosistem bank digital tanpa kantor cabang (branchless) dan dapat diakses dari mana saja, kapan saja. Aplikasi Blu juga terintegrasi dengan semua infrastruktur digital yang dimiliki oleh BCA, seperti call center dan jaringan ATM.
Aplikasi ini juga akan hadir di Apple App Store dalam waktu dekat. Sebelumnya, Direktur Utama BCA Digital Lanny Budiati mengatakan melalui Blu, BCA Digital menawarkan pengalaman perbankan yang optimal dan menyenangkan, termasuk dengan tampilan yang lebih fresh untuk menjawab kebutuhan generasi muda yang terbiasa bertransaksi secara digital.
"Blu dibangun untuk menjadi next-generation bank yang memberikan kendali lebih bagi setiap nasabah dalam mengatur keuangan mereka," jelasnya melalui siaran pers, Rabu (30/6/2021).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel