Kejar Pertumbuhan Investor Ritel, Ini Strategi Indo Premier Sekuritas

Bisnis.com,25 Jul 2021, 16:38 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Karyawan beraktivitas di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (6/10/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – PT Indo Premier Sekuritas optimistis dapat kembali mencatatkan pertumbuhan investor ritel yang signifikan pada semester II/2021.

Head of Marketing & Retail PT Indo Premier Sekuritas Paramita Sari mengatakan, pertumbuhan investor ritel pada semester II/2021 masih akan terjadi. Hal tersebut ditopang oleh tren serupa pada tahun lalu dimana investor ritel mengalami kenaikan yang cukup besar.

Prospek pertumbuhan investor ritel juga ditopang oleh outlook perekonomian ke depan yang cukup positif. Ia meyakini, kenaikan investor ritel pada tahun ini dapat melebihi tahun-tahun sebelumnya.

Guna memanfaatkan momentum positif ini, Mitha mengatakan Indo Premier Sekuritas telah menyiapkan strategi khusus. Salah satu langkah yang diterapkan adalah mempersiapkan infrastruktur investasi yang dimiliki perusahaan.

“Hal ini terutama pada pengembangan fitur-fitur di aplikasi yang kami miliki, yaitu IPOT,” katanya saat dihubungi pekan ini.

Ia memaparkan, pihaknya akan membekali para investor baru dengan beberapa konten dan kelas edukasi yang mudah diakses. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan peningkatan kuantitas tersebut juga diimbangi dengan peningkatan kualitas investor ritel yang ada.

Dengan strategi tersebut, Mitha optimistis Indo Premier Sekuritas dapat mencapai target pertumbuhan investor ritel yang diharapkan untuk paruh kedua tahun ini.

“Jumlah penambahan investor ritel di semester II/2021 kami targetkan kurang lebih sama dengan pencapaian di paruh pertama tahun 2021,” pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi mengatakan euforia investor di pasar modal sejak seiring dengan efek pandemi yang terjadi sejak tahun lalu masih terus berlanjut di tahun ini.

Menurutnya, pandemi yang belum usai sehingga pembatasan-pembatasan kegiatan kembali terjadi membuat masyarakat mengalihkan dana konsumsinya ke investasi melalui instrumen pasar modal, termasuk saham.

“Retail investornya lebih active sepanjang bulan Juni kemarin. Mungkin karena mereka melihat valuasi market sudah atraktif,” katanya beberapa waktu lalu

Sementara itu, Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyebutkan, per akhir Juni 2021 jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 5,60 juta investor dengan 44,82 persen atau 2,51 juta di antaranya adalah investor C-Best atau pasar saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini