Suhu Panas, BMKG Minta Waspadai Kebakaran Hutan di Kalbar dan NTT

Bisnis.com,26 Jul 2021, 08:22 WIB
Penulis: Newswire
Kebakaran hutan dan lahan perkebunan sawit rakyat terjadi di sejumlah tempat di Desa Bukit Kerikil Bengkalis dan Desa Gurun Panjang di Dumai, Dumai Riau, Senin (25/2/2019)./ANTARA-Aswaddy Hamid

Bisnis.com, JAKARTA—Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini terkait potensi peningkatan suhu dan penurunan kelembaban udara yang dapat memicu potensi kebakaran hutan atau lahan di Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Dilansir dari laman www.bmkg.go.id, yang dikutip dari Antara, Senin (26/7/2021), disebutkan bahwa suhu di sejumlah daerah di Kalimantan Barat berkisar rata-rata 25—34 derajat celsius dengan tingkat kelembapan udara berkisar di angka 55—100 persen.

Cuaca yang cukup terik terjadi di Kota Kubu Raya dan Sekadau. Sementara itu, mayoritas daerah lainnya dinaungi situasi langit yang cerah berawan. Hujan diprakirakan hanya mengguyur wilayah Sintang pada malam hari.

Selain itu, BMKG juga mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat untuk mewaspadai kebakaran lahan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Mayoritas daerah dinaungi situasi langit cerah dan berawan sepanjang hari.

Suhu udara terendah di NTT berada di kisaran 18 derajat celcius, sedangkan yang tertinggi mencapai 33 derajat celcius dengan kelembapan rata-rata berkisar antara 45—55 persen.

BMKG juga melaporkan prakiraan cuaca untuk sejumlah kota besar di Indonesia yang didominasi kondisi langit cerah sepanjang hari, seperti di Aceh, Bengkulu, Surabaya, Makasar.

Sedangkan daerah yang diperkirakan akan diguyur hujan berskala ringan di antaranya adalah Jayapura pada dini hari, Manokwari pada siang dan malam, serta Medan pada malam hari.

Suhu udara di kota besar berada pada level yang bervariasi mulai dari 17—30 derajat celcius di Bandung, serta yang tertinggi berada di angka 25—34 derajat Celcius seperti Kalimantan Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lili Sunardi
Terkini