Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) memperkirakan dapat meraih dana segar sekitar Rp41,15 triliun dari aksi rights issue yang dijadwalkan pada September mendatang.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dipublikasikan hari ini, Senin (26/7/2021), perseroan merencanakan untuk melakukan penawaran umum terbatas melalui penambahan modal dengan memberikan HMETD kepada pemegang saham sebanyak-banyaknya 28.677.086.000 saham biasa seri B dengan nilai nominal Rp50 setiap saham.
Pemerintah selaku pemegang saham pengendali perseroan, dengan kepemilikan saat ini sebesar 56,75 persen, akan mengambil bagian atas seluruh HMETD yang menjadi haknya dengan melakukan inbreng atas saham milik pemerintah.
Penyetoran modal pemerintah akan disetorkan dalam bentuk kepemilikan 6.249.999 saham seri B atau mewakili 99,99 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Pegadaian. Serta, kepemilikan 3.799.999 saham seri B atau mewakili 99,99 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam PNM.
Sehubungan nilai harga pasar wajar saham 99,99 persen dalam Pegadaian dan 99,99 persen dalam PNM, penilai yang telah ditunjuk perseroan yakni Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Suwendho Rinaldy dan Rekan telah menyatakan bahwa nilai pasar wajar Pegadaian pada 31 Maret 2021 sebesar Rp48,67 triliun dan nilai pasar wajar PNM tanggal 31 Maret 2021 adalah sebesar Rp6,10 triliun.
Hal ini juga memperhatikan keputusan pemerintah sebagai pemegang saham yang akan melakukan penyetoran sesuai penilaian independen KJPP.
Dengan demikian, nilai inbreng atas saham Pegadaian dan PNM kepada perseroan seluruhnya bernilai sekitar Rp54,77 triliun.
"Apabila seluruh pemegang saham publik mengeksekusi haknya sesuai porsinya maka perkiraan dana tunai yang dapat dihasilkan dari rencana PUT I maksimal bernilai sekitar Rp41,15 triliun," tulis perseroan dalam keterbukaan informasi.
Berdasarkan rencana penggunaan, dana yang diperoleh perseroan dari hasil PUT I dalam bentuk tunai akan digunakan sebagai modal kerja perseroan dalam rangka pengembangan ekosistem ultra mikro serta bisnis mikro dan kecil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel