Waktu Jadi Tantangan Utama Pembangunan RSD Covid-19

Bisnis.com,27 Jul 2021, 17:40 WIB
Penulis: Andi M. Arief
Foto aerial suasana Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, di Jakarta, Kamis (28/1/2021). /Antara Foto-Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyatakan waktu menjadi tantangan utama dalam mengkonversi atau menambah kapasitas rumah sakit (RS) Covid-19. 

Adapun, Satgas Covid-19 sedang menambah kapasitas intensive care unit (ICU) setidaknya di empat rumah sakit. Selain itu, Satgas juga sedang mengonversi satu gedung nonfasilitas kesehatan menjadi RS Darurat Covid-19.

"Kami berkejaran dengan waktu supaya bed occupancy ratio [di beberapa provinsi] turun dengan adanya tambahan ini," kata Ketua Pembangunan RSD Covid-19 Satgas Covid-19 Danis H. Sumadilaga kepada Bisnis, Selasa (27/7/2021).

Danis menjelaskan waktu menjadi tantangan utama lantaran kondisi tiap gedung maupun rumah sakit berbeda-beda. Danis mencontohkan proses konversi Wisma Haji Pondok Gede menjadi RSD Covid-19 berbeda dengan proses konversi Wisma Haji Donohudan.

Namun demikian, Danis menyampaikan pihaknya akan mempercepat proses konversi di beberapa wilayah agar tidak ada pasien Covid-19 yang tidak mendapatkan layanan kesehatan.

Di sisi lain, Danis menyatakan pihaknya saat ini sedang mencari alternatif pembiayaan konversi RSD Covid-19 di masa depan. Menurutnya, pembiayaan proyek konversi RSD Covid-19 sejauh ini datang dari refocusing anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Untuk ini [konversi RSD Covid-19] kan belum ada anggarannya. Jadi, kami akan cari pemanfaatan anggaran yang ada di Kementerian PUPR dari refocusing atau cara lain. Seiring dengan keperluan [pembiayaan] ini, kami tetap lakukan konversi," ucapnya.

Danis berujar salah satu parameter dilakukannya proyek konversi RSD Covid-19 adalah angka kasus positif Covid-19 dan angka BOR di sebuah provinsi. Saat ini, Danis menyampaikan pihaknya sedang melakukan konversi pada Wisma Haji Donohudan di Solo.

Menurutnya, RSD Covid-19 tersebut akan memiliki 352 tempat tidur bagi pasien Covid-19 bergejala sedang. Selain itu, lanjutnya, RSD Covid-19 Wisma Haji Donohudan juga akan menjadi tempat isolasi terpusat bagi pasien Covid-19 bergejala ringan dan orang tanpa gejala.

Danis mengatakan mayoritas konversi RSD Covid-19 maupun penambahan kapasitas RS Covid-19 baru dilakukan di Pulau Jawa. Adapun, konversi RSD Covid-19 di luar Pulau Jawa baru dilakukan di satu wilayah, yakni Kota Medan.

"Intinya, kami lihat BOR-nya, kapasitas rumah sakitnya. Itu, dibicarakan [juga] di tingkat menteri, kami dapat perintah saja," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini