Riset: Nasabah Butuh Asuransi Terintegrasi dari Bank, Neobank dan Fintech

Bisnis.com,28 Jul 2021, 17:54 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Karyawan berkomunikasi didekat logo beberapa perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Selasa (15/1/2020). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Riset perusahaan insurtech global Cover Genius bersama perusahaan riset dari SurveyMonkey Momentive.ai mengungkapkan pentingnya asuransi terintegrasi dengan perbankan, bank digital (neobank), dan teknologi finansial (tekfin/fintech) bagi masyarakat Indonesia.

Riset yang dilakukan terhadap 521 responden yang merupakan nasabah bank dari Indonesia, mencakup bank konvensional, bank digital, dan aplikasi fintech ini berupaya memahami bagaimana reaksi nasabah terhadap penawaran asuransi saat bertransaksi secara real time.

Hasilnya menunjukkan bahwa 87 persen nasabah bank digital di Indonesia sangat tertarik untuk menerima penawaran asuransi berdasarkan transaksi mereka. Adapun, 76 persen nasabah bank konvensional mengungkap hal serupa. Selain itu, dari total nasabah yang menjadi responden, 62 persen di antaranya menyatakan 'kenyamanan' menjadi faktor utama yang mendorong minat mereka.

Survei pelanggan Indonesia juga menegaskan bahwa ada permintaan terhadap penawaran yang menempel pada produk bank. Di mana yang paling tinggi peminatnya, yaitu berbagai jaminan untuk barang-barang pribadi dan rumah tangga bernilai tinggi (54 persen).

Selain itu, asuransi properti bagi penyewa, pemilik rumah dan/atau tuan tanah (52 persen), asuransi komersial bagi mereka yang menerima pembayaran dari situs persewaan jangka pendek (36 persen), serta asuransi kesehatan (34 persen).

"Bank konvensional, neobank, dan lembaga keuangan, diposisikan secara unik untuk menawarkan nasabah mereka asuransi yang sangat relevan berdasarkan transaksi yang dilakukan. Hal tersebut dapat menambah nilai pada transaksi pembelian terpenting yang dilakukan nasabah," ungkap Arijit Chakraborty, Managing Director APAC dari Cover Genius dalam keterangannya, Rabu (28/7/2021).

Peran perusahaan asuransi konvensional sebagai lanjutan dalam proses layanan bank, neobank, dan fintech juga dibahas. Bank digital dengan demografis nasabah berusia muda, cenderung lebih terbuka dalam membeli asuransi. Minat tinggi juga berasal dari pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) sebesar 89 persen.

Temuan lain juga menunjukkan bahwa 80 persen dari 409 pelanggan pengguna dompet digital, 89 persen pengguna paylater, 89 persen pengguna aplikasi investasi, dan 96 persen pengguna perangkat lunak akuntansi, sangat tertarik untuk menerima penawaran asuransi.

Data juga menunjukkan masa depan yang sehat bagi bank sebagai distributor asuransi, di mana 93 persen pelanggan Indonesia yang memilih perusahaan asuransi atau broker konvensional dalam 12 bulan terakhir akan lebih memilih penawaran asuransi yang menempel pada produk bank untuk ke depannya.

Hasil riset ini sejalan dengan survei terhadap 3.551 orang Amerika yang dirilis bulan lalu oleh Cover Genius, dan di 12 negara lainnya yang juga meneliti 14 aktivitas atau pembelian besar yang mengarah pada pertimbangan untuk membeli asuransi, seperti saat persalinan, pembelian mobil, properti, hewan peliharaan, barang-barang mahal, tanah, dan lainnya.

Di seluruh dunia, data menunjukkan adanya permintaan yang signifikan terhadap penawaran asuransi berbasis transaksi yang tepat waktu dan relevan, dengan preferensi yang jauh lebih tinggi jika mereka baru saja melakukan pembelian besar, jika mereka menggunakan perusahaan asuransi tradisional dalam 12 bulan terakhir, atau jika mereka pernah membeli asuransi dari bank.

Para peneliti mencatat kesenjangan yang signifikan antara pendekatan yang dilakukan oleh insurtech dan bancassurance, di mana kebanyakan bank konvensional bermitra dengan perusahaan asuransi konvensional untuk menawarkan asuransi terlepas dari kegiatan yang mendasarinya.

"Tuntutan layanan tanpa batas ini telah mendorong kami untuk menambah mitra seperti Shopee untuk kategori transit dan ritel, beberapa maskapai penerbangan dan agen perjalanan online, perusahaan otomotif, gig economy, mitra mobilitas seperti Ola, fintech seperti Intuit, dan banyak lagi," tambahnya.

Sekadar informasi, Cover Genius sendiri berpengalaman mengakomodasi asuransi tertanam yang melindungi pelanggan global dari perusahaan digital terbesar di dunia termasuk Booking Holdings (Booking.com dan Agoda), Intuit, Skyscanner, Ola, Descartes ShipRush, Amazon, eBay, Wayfair, dan terbaru Shopee.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini