Melesat, BTPN Syariah Raup Laba Rp770 miliar pada Kuartal II-2021

Bisnis.com,28 Jul 2021, 07:37 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi
Petugas BTPN Syariah Cabang Semarang menyambut nasabah, dengan memastikan tetap mematuhi protokol kesehatan. (Bisnis/Farodlilah Muqoddam)

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPN Syariah) mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp770 miliar pada kuartal II/2021. Laba ini melesat 89 persen dibandingkan dengan Rp507 miliar pada kuartal yang sama tahun lalu.

Perusahaan juga tercatat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp10,05 Triliun, tumbuh 15 persen (year-on-year/yoy), dibandingkan dengan periode sebelumnya Rp8,74 Triliun.

Adapun sampai akhir Juni 2021, bank masih memiliki rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) yang kuat di posisi 52 persen atau jauh di atas rata-rata industri. 

Total aset tumbuh 14 persen (yoy) menjadi Rp17,41 triliun dari Rp15,27 triliun. Dana pihak ketiga tumbuh 12 persen (YoY) menjadi Rp10,61 triliun dari Rp 9,46 triliun.

Hadi Wibowo, Direktur Utama BTPN Syariah, menegaskan pertumbuhan di saat pandemi ini tetap mengedepankan kualitas pembiayaan yang sehat dengan menjaga non-performing financing (NPF) di posisi 2,4 perseroan.

"Selama masa penuh tantangan ini, nasabah pembiayaan benar-benar dijaga untuk tetap terhubung dengan bank," ungkapnya dalam siaran pers, Selasa (27/7/2021).

Dengan demikian semangat serta perilaku unggul yang dibangun bersama yaitu berani berusaha, disiplin, kerja keras dan saling bantu (BDKS) tetap menyala, dan, keinginan berusaha untuk keluar dari keterpurukan pandemi terus terbangun.

Berbagai program reward dan aktifitas sosial untuk nasabah, keluarga, dan lingkungan sekitar mereka seperti bantuan pendidikan untuk anak-anak nasabah tetap dijalankan.

Dalam kondisi terbatas, dengan dibantu oleh petugas di lapangan, nasabah pembiayaan turut diberikan pelatihan secara online, untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mereka dalam menyiasati pandemi yang berkepanjangan.

Inilah yang membuat nasabah pembiayaan terus dapat berkomunikasi dengan petugas di lapangan, sehingga petugas memahami langsung bagaimana kebutuhan mereka saat ini, termasuk kebutuhan penambahan modal usaha.

“Membangun hubungan yang intensif dan memahami kebutuhan nasabah di masa pandemi ini merupakan salah satu kunci untuk tetap menjaga semangat optimisme nasabah prasejahtera, sehingga mereka merasa selalu memiliki pendamping," paparnya.

"Lewat interaksi tersebut, menjadi kesempatan bagi kami untuk bisa memahami kebutuhan mereka dengan baik, misalnya perpanjangan angsuran, maupun mereka yang membutuhkan pembiayaan tambahan ketika melihat adaya potensi usaha yang cocok di masa pandemi. Inilah yang kami sebut pelayanan dari dan sepenuh hati," lanjutnya.

Di sisi karyawan, perhatian bank turut ditingkatkan. Sebagai aset perusahaan, kesehatan karyawan menjadi poin penting dalam melakukan pelayanan sepenuh hati terhadap nasabah yang membutuhkan.

Perhatian ini dimulai dari pemberian perlengkapan bekerja kala pandemi, sampai dengan program vaksin karyawan beserta keluarga, pemberian bantuan obat-obatan bagi yang terpapar virus, dan penggunaan telemedicine. Program untuk karyawan juga dilakukan di kelas-kelas pembelajaran online, yang dikemas untuk membuat karyawan tepat menghadapi kondisi yang tak diinginkan.

Di sisi lain, dia mengemukakan bank juga akan terus mengembangkan berbagai inovasi teknologi agar nasabah di segmen ini lebih efektif dalam bertransaksi, dengan menyesuaikan kemampuan beradaptasi mereka.

“Kami menyiapkan aplikasi teknologi yang mengoptimalkan peran nasabah inspiratif BTPN Syariah yakni mereka yang telah tumbuh bersama kami dengan siklus pembiayaan yang panjang, sebagai mitra bank, yang kami sebut Mitra Tepat. Dimana, mitra dapat memperkenalkan dan membawa layanan perbankan dalam ekosistem terdekat mereka," ujarnya.

Bank juga telah mengoptimalkan proses automasi pelayanan, dimana seluruh tim di lapangan telah menggunakan aplikasi termutakhir dalam melayani nasabah prasejahtera produktif.

Upaya ini selain untuk mendukung produktivitas para tim di lapangan dalam melayani nasabah menjadi lebih cepat dan tepat, juga menjadi ikhtiar kami dalam mengedukasi nasabah inklusi kami untuk beradaptasi dengan teknologi.

Dengan demikian, di masa mendatang, mereka dapat membangun ekosistem digital dengan prinsip syariah khusus untuk masyarakat inklusif. Ini yang menjadi aspirasi kami”, tegas Hadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini