Bisnis.com, JAKARTA - PT Akulaku Silvrr Indonesia siap mengambil alih dan menjadi pemegang saham pengendali PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) yang diperkirakan akan dilakukan pada Oktober 2021.
Hal itu terungkap dalam publikasi Ringkasan Rancangan Pengambilalihan PT Bank Neo Commerce Tbk. oleh PT Akulaku Silvrr Indonesia, pada hari ini Rabu (28/7/2021).
Rancangan pengambilalihan ini sehubungan dengan kepemilikan Akulaku atas 1.664.157.909 saham BBYB atau sekitar 24,98 persen dari jumlah modal saham yang ditempatkan dan disetor di BBYB sebagai akibat dari pelaksanaan penawaran umum terbatas III (PUT III) yang mengakibatkan Akulaku menjadi pemegang saham terbesar di BBYB. Serta, setelah Akulaku lulus uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) sebagai pemegang saham pengendali BBYB.
Dalam ringkasan rancangan, manajemen perseroan menyampaikan Akulaku melihat adanya kebutuhan dan pentingnya dukungan teknologi pada sektor finansial, khususnya perbankan.
Alasan dan tujuan Akulaku melakukan pengambilalihan untuk memanfaatkan teknologi tinggi yang dimiliki oleh Akulaku untuk membantu BBYB dalam melakukan transformasi digital terhadap layanan perbankan dan membawa BBYB ke tingkat baru dengan teknologi canggih dan transparansi yang lebih baik. Dengan demikian, BBYB dapat memberikan layanan yang lebih cepat, akurat, efisien dan kepada pelanggannya.
"Sesuai dengan ketentuan Pasal 24 ayat 2 POJK 41/2019, pengambilalihan saham bank dianggap mengakibatkan beralihnya pengendalian bank apabila kepemilikan saham menjadi yang terbesar pada bank. Setelah pelaksanaan PUT III, Akulaku merupakan pemegang saham sebesar 1.664.157.909 saham BBYB atau sekitar 24,98 persen dari jumlah modal saham yang ditempatkan dan disetor di BBYB yang mengakibatkan Akulaku menjadi pemegang saham terbesar BBYB dan mengakibatkan beralihnya pengendalian atas BBYB," tulis manajemen.
Dokumen pengambilalihan saham BBYB telah disampaikan kepada OJK. Pengambilalihan tersebut juga telah memperoleh persetujuan OJK berdasarkan Surat Nomor SR-16/PB.1/2021 pada 26 Juli 2021.
Selanjutnya perseroan melakukan pengumuman atas ringkasan rancangan pengambilalihan ini untuk memperoleh persetujuan RUPSLB yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh izin pengambilalihan saham BBYB dari OJK. Bank Neo Commerce akan melaksanakan RUPSLB di Jakarta pada 20 September 2021 untuk menyetujui pengambilalihan.
Terkait pengambilalihan tersebut, kreditur BBY dapat mengajukan keberatan dengan batas waktu pengajuan sampai dengan 12 Agustus 2021. Jika sampai dengan tanggal tersebut, kreditur dari BBYB tidak menyatakan keberatan, maka kreditur tersebut dianggap menyetujui pengambilalihan.
Perseroan memperkirakan pengambilalihan Bank Neo Commerce oleh Akulaku dapat dilakukan pada Oktober mendatang.
"Pelaksanaan pengambilalihan dan perubahan pemegang saham pengendali BBYB akan terjadi pada saat ditandatanganinya Akta Pengambilalihan di hadapan Notaris, yang diperkirakan akan dilakukan pada bulan Oktober 2021," tulis manajemen.
Sebagai informasi, dalam laporan keuangan per 31 Maret 2021, pemegang saham pengendali Bank Neo Commerce yakni PT Gozco Capital dengan kepemilikan saham 20,13 persen.
Adapun, PT Akulaku Silvrr Indonesia tercatat sebagai pemegang saham bukan PSP melalui pasar modal dengan kepemilikan 24,98 persen. Pemegang saham bukan PSP lainnya yakni PT Asabri (Persero) sebesar 16,83 persen, Yellow Brick Enterprise Ltd sebesar 11,10 persen, dan masyarakat 20,91 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel